Page 199 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 199
199
sempat dijalaninya; bahkan ketika usianya baru berusia dua kecintaannya pada serba tanaman, harus berhenti dari
tahun sejak menyaksikan dan bahkan merasakan kepiluan Fakultas Pertanian universitas Padjadjaran bandung. situasi
hati ibundanya saat meninggalkan istana negara. ia pun politik setelah terjadinya “malapetaka nasional” di peralihan
merasakan kepahitan perasaan yang tak terkatakan ketika bulan september-oktober (1965) tidak lagi bersahabat. sejak
karier politik ayahandanya sebagai presiden harus berakhir. perstiwa itu Indonesia berada dalam situasi konflik yang
bagaimanakah harus membayangkan keperihan hati teramat memprihatinkan dan menyesakkan dada. ia bukan
seorang ibu muda yang baru mempunyai seorang anak dan seorang yang drop out, bukan; tetapi harus pulang karena
menantikan dengan penuh harap kedatangan anaknya yang tragedi G-30-s menghentikan semua kegiatan normal sehari-
kedua ketika mendengar berita yang tak ingin dengarnya? hari masyarakat. Pada tahun 1970, ia, megawati, sang aktivis
tiba-tiba suami tercinta harus meninggalkannya untuk Gerakan mahasiswa nasional indonesia (Gmni), kembali
selama-lamanya. suaminya, lu ii Penerbang surindro memasuki bangku kuliah. ia pun mulai kuliah di Fakultas
supjarso, mengalami kecelakaan saat pesawat terbang yang Psikologi, universitas indonesia, tetapi tidak bisa bertahan
dibawanya jatuh di Perairan biak, Papua, pada 22 Januari lama. ia memutuskan berhenti pada tahun 1972 karena
1970. Peristiwa tragis ini terjadi sehari hanya sebelum mega situasi ekonomi keluarga yang suram.
bisa ulang tahunnya ke-23 . megawati harus berhadapan dengan kenyataan bahwa
Deretan peristiwa yang dialaminya sejak berhentinya ia mempunyai keluarga besar yang jumlahnya 33 orang
ayahnya sebagai presiden terasa sebagai mengharuskan dan mesti ditanggung. ia pun memutuskan untuk keluar
megawati untuk meniti kehidupan di bawah sorotan dari bangku kuliah, namun ketika memilih bekerja tidak
masyarakat. Dua puluh tahun lamanya ia merasakan ada tempat yang menerimanya karena alergi dengan “gen
kekikukan dalam menjalankan kehidupan yang dianggapnya bung Karno” yang mengalir dalam darahnya. memilih keluar
sewajarnya saja. ia merasa terus-menerus disorot masyarakat. negeri pun tak diperbolehkan. saat situasi yang semuanya
ia seakan-akan dihalangi untuk melakukan apa pun dan tidak suram itulah jalan diam ditempuh megawati dan semua
pula boleh berpartisipasi dalam gejolak perpolitikan bangsa. keluarganya. Diam megawati adalah jalan politik sekaligus
bahkan untuk menjadi sarjana di pendidikan tinggi pun menunjukkan karakter politik yang sedang dihadapinya.
mesti dihapusnya dari kalender hidupnya. megawati, yang Diam megawati adalah cerminan masyarakat yang menga-
pernah berkhayal untuk menjadi “kepala Kebun raya” karena lami pengambangan.
mega w a tI SO e K a RNOPU t RI:2001-2004
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 199 8/21/14 1:17 PM