Page 121 - Kompendium Katekismus Gereja Katolik
P. 121
Seksi Dua: Tujuh Sakramen Gereja 117
dosa lainnya termasuk penolakan secara sadar untuk kemungkinan mempunyai
anak yang bertentangan dengan kesuburan cinta perkawinan dan keterbukaan akan
anugerah anak serta perceraian yang bertentangan dengan sifat tak terceraikannya
perkawinan.
348. Bilamana Gereja mengizinkan perpisahan fisik antara pasangan suami-
istri?
Gereja mengizinkan perpisahan fisik pasangan suami-istri jika karena alasan 1629
yang serius mereka tidak mungkin hidup bersama, walaupun mungkin ada harapan 1649
untuk rekonsiliasi. Tetapi selama salah satu dari pasangan itu masih hidup, yang
lainnya tidak bebas untuk kawin lagi kecuali jika perkawinan itu batal dan dinyata-
kan demikian oleh otoritas Gereja.
349. Apa sikap Gereja terhadap mereka yang cerai dan kemudian kawin
lagi?
Gereja, karena setia kepada Tuhannya, tidak dapat mengakui perkawinan 1650-1651
orang-orang yang secara sipil bercerai dan kawin lagi. ”Barangsiapa menceraikan 1665
istrinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinaan terhadap
istrinya itu. Dan jika si istri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain,
ia berbuat zina” (Mrk 10:11-12). Gereja benar-benar menunjukkan keprihatinan
yang dalam terhadap orang-orang itu, dan menganjurkan mereka hidup dalam
iman, doa, beramal, dan memberikan pendidikan Kristiani bagi anak-anak mereka.
Tetapi, mereka tidak dapat menerima absolusi Sakramental, menerima Komuni
Kudus, atau mengemban tanggung jawab gerejawi tertentu selama situasi mereka
tidak berubah karena secara objektif bertentangan dengan perintah Allah.
350. Mengapa keluarga Kristen disebut Gereja domestik?
Keluarga Kristen disebut Gereja domestik karena keluarga menampilkan dan 1655-1658
menghayati kodrat keluarga dan komunal Gereja sebagai keluarga Allah. Setiap 1666
anggota keluarga, sesuai dengan peranannya masing-masing, melaksanakan imamat
baptisan dan memberikan sumbangan untuk menjadikan sebuah keluarga itu suatu
komunitas rahmat dan doa, sebuah sekolah keutamaan manusiawi dan Kristiani
dan merupakan tempat iman pertama kali diwartakan kepada anak-anak.