Page 193 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 193

Daerah dengan mengikutsertakan   di Distrik Mimika Barat, Desa Harapan   akses ke area pertambangan Freeport   dari luar Papua dan juga dari Papua
 para rohaniawan dalam menentukan   dan Desa Koperapoka di Distrik Mimika   dan jalan-jalan ke daerah terpencil   untuk mengadu nasib di wilayah Timika.
 kebijakan pembangunan masyarakat   Baru.  sebagai akses ke desa-desa yang   Hal ini menyebabkan meningkatnya
 Papua. Kerjasama antara pemerintah   dihuni oleh Suku Komoro. Tidak dapat   persaingan antara penduduk setempat
 dan rohaniawan dalam membangun   Pola kehidupan nomaden dari Suku   dipungkiri bahwa kehadiran Freeport   dengan kaum pendatang dalam
 penduduk dan wilayah Papua perlu   Komoro mulai mengalami perubahan   membawa dampak positif dan negatif   mencari lowongan pekerjaan baik
 ditingkatkan dan dilakukan secara   setelah Pemerintah Indonesia   bagi Suku Komoro. Adapun dampak   di perusahaan tambang tersebut
 berkelanjutan. Berikut ini gambar   menandatangani Kontrak Karya   positif dari pembukaan Freeport adalah   maupun di kantor-kantor pemerintah
 Pastor Andreas Fanumbi Projo bersama   Pertama Freeport pada 1967. Sebelum   terbukanya lowongan pekerjaan   dan swasta. Akibatnya, Suku Komoro
 penulis.  tahun 1967, wilayah Timika adalah   bagi penduduk setempat, meskipun   semakin terdesak dalam hal mencari
 hutan belantara yang merupakan   mereka hanya mampu dipekerjakan   penghidupan yang layak. Selain itu,
 Penduduk Papua lainnya yang hidup   lokasi perburuan bagi Suku Komoro.   sebagai buruh karena kemampuan   Kota Timika sekitarnya juga pada tahun
 di zona ekologi rawa adalah orang   Suku Komoro pada awalnya hidup   sumber daya manusianya yang masih   1980an menjadi salah satu wilayah
 Komoro. Orang Komoro mendiami   terpencar-pencar di hutan belantara   rendah. Untuk meningkatkan kualitas   penempatan transmigrasi dari Pulau
 Pantai Selatan Papua bagian barat.   di wilayah yang merupakan tanah hak   sumber daya manusia, Freeport   Jawa. Dengan demikian, wilayah hak
 Wilayahnya dianggap sebagai kawasan   ulayatnya. Namun, pada awal Freeport   memberikan beasiswa pendidikan   ulayat Suku komoro ditempati oleh
 seribu sungai di bagian barat dari   mulai beroperasi, banyak penduduk   bagi anak-anak pemilik hak ulayat   berbagai suku bangsa Indonesia antara
 Asmat. Pengelompokan sosialnya   yang biasanya berpencar-pencar mulai   area tambang Freeport. Sedangkan   lain dari Ambon, Kei, Buton, Bugis,
 menurut alur sungai yang membentuk   masuk ke wilayah sekitar tambang   dampak negatif dari beroperasinya   Makasar, Manado, Toraja, Jawa, Sunda,
 banyak kelompok teritorial taparuwu   Freeport. Pertambahan penduduk di   pertambangan Freeport adalah lahan   Aceh, Batak, Minang, Dayak, Kupang,
 yaitu gabungan kampung, kelompok   Timika semakin meningkat dengan   perburuan dan peramuan bahan   Flores, dan Madura. Pada umumnya
 kekerabatan, dan komunitas pemilik   kehadiran pegawai dan buruh tambang   pangan bagi Suku Komoro semakin   kaum migran tersebut mempunyai
 dusun. Aktivitas kehidupannya bersifat   Freeport serta para kaum migran dari   sempit. Hal ini disebabkan banyaknya   profesi yang beragam, antara lain buruh
 nomaden yang mengikuti penyebaran   luar Papua yang datang ke wilayah itu   lahan yang beralih fungsi menjadi   tambang, pegawai Freeport, pegawai
 sumber daya alam, dan pertukaran   untuk mengadu nasib. Kehadiran kaum   area pertambangan, pemukiman   negeri, polisi, tentara, pegawai lembaga
 musim. Kehidupan nomaden itu   migran berdampak pada meningkatnya   para pegawai dan perkantoran,   keagamaan, wiraswasta, pedagang,
 dilakukan dalam wilayah taparuwunya   pertumbuhan Timika. Pada tahun 1970   serta pembangunan fasilitas lainnya   dan kontraktor. Keanekaregaman
 dalam memenuhi kebutuhan   Pemerintah Indonesia bersama Freeport   yang mendukung pengoperasian   profesi kaum pendatang di Timika telah
 karbohidrat sagu, menangkap ikan,   membangun rumah-rumah yang layak   Pertambangan freeport. Perkembangan   menambah wawasan Suku Komoro,
 dan berburu. Komoro artinya ‘suku   huni untuk penduduk di Timika. Pada   yang demikian tidak semuanya dapat   sehingga mereka mengetahui jenis-
 yang hidup bukan di alam baka (mbi)’,   tahun 1971 Freeport membangun   diterima oleh Suku Komoro. Selain itu,   jenis pekerjaan selain meramu dan
 mereka mendiami Desa Hiripau di   bandar udara Timika, pusat perbekalan,   pengoperasian pertambangan Freeport   berburu. Walaupun secara perlahan
 Distrik Mimika Timur, Desa Kokonao   membangun jalan-jalan utama sebagai   menjadi daya tarik para kaum migran   Suku Komoro mulai menjadikan



                                                                                        17
 17  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  1777
 1766
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198