Page 195 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 195
pekerjaan berburu dan meramu ekspedisi pengayauan kepala manusia
sebagai pekerjaan sampingan, dan ke daerah Asmat. Orang Asmat
bukan lagi sebagai pekerjaan utama. sendiri menamakan dirinya Amat-ow,
Bahkan, anak-anak Suku Komoro yang artinya ‘manusia sejati’, atau as-Amat
telah menamatkan pendidikannya artinya ‘manusia pohon’. Orang Asmat
dengan beasiswa Freeport telah mengidentifikasikan dirinya dengan
dikaryakan di perusahaan tambang pohon, mereka mengasosiasikan
Freeport. Penugasan anak-anak Komoro akar-akar pohon dengan kaki, batang
di perusahaan tambang Freeport sesuai dengan badan, dahan dengan
dengan pendidikannya sangat penting tangan, dan buah dengan kepala.
untuk menjalin hubungan baik dengan Pengidentifikasian orang Asmat
masyarakat Komoro sebagai pemilik dengan pohon dapat ditemukan dalam
hak ulayat tanah di aera tambang mite kejadian manusia pertama dalam
Freeport tersebut. mitos Fumeripits, yang menceritakan
bahwa manusia pertama dibuat oleh
Penduduk Papua lainnya yang hidup Fumeripits dari patung-patung kayu. Orang-orang dari suku Asmat (Irian Jaya) dengan sampan berhaluan berukir
di zona ekologi rawa adalah orang Pengidentifikasian manusia dengan Sumber: Perpustakaan Nasional RI
Asmat. Daerah Asmat terletak di pohon ditegaskan kembali dalam
bagian selatan Papua, yang di sebelah anggapan bahwa perempuan identik nilai ekspor seperti kayu besa dan pencaharian pokok orang Asmat
utara berbatasan dengan Pegunungan dengan pohon sagu. Sebagaimana isi kayu ketapang. Di sepanjang sungai- adalah meramu sagu, menangkap
Tengah; di sebelah selatan berbatasan pohon sagu memberi kehidupan atau sungai besar dan kecil tumbuh ikan dan udang di sungai-sungai
dengan Laut Arafuru; di sebelah barat makanan bagi manusia, demikian hutan bakau dan hutan nipah. Sagu serta berburu babi hutan, kasuari
laut dipisahkan oleh cemara dari juga perempuan dapat memberikan merupakan sumber makanan pokok serta bermacam-macam burung.
daerah Mimika; dan di sebelah timur kehidupan atau kelahiran bagi orang Asmat yang tumbuh hampir di Selain meramu sagu, menangkap
dipisahkan oleh Sungai Ratu Juliana manusia. Oleh karena itu, orang seluruh wilyah Asmat. Muara-muara ikan dan udang serta berburu, mata
dari daerah Mapi. Orang Asmat, yang Asmat sangat menghargai pohon sungai besar dapat dilayari kapal pencaharian orang Asmat juga
mendiami wilayah yang terletak di sagu. Orang Asmat mendiami suatu berukuran 1000 sampai 2000 ton meramu berbagai jenis buah-buahan
sebelah barat daya Asmat, mereka lingkungan alam yang berupa daratan sejauh 90 km ke hulu. Sungai-sungai di hutan yang dapat dimakan seperti
dinamakan manowe oleh orang aluvial yang berawa-rawa yang dilalui kecil yang tak terhitung banyaknya buah nipa yang dagingnya dapat
Mimika, artinya ‘yang dapat dimakan oleh beratus-ratus sungai besar dan itu merupakan tempat menangkap dimakan serta pucuk daunnya dapat
atau makanan kami’. Penamaan itu kecil. Daerah Asmat yang berawa- ikan bagi orang Asmat dan juga dibakar menjadi arang yang berfungsi
menunjukkan bahwa pada masa rawa itu ditumbuhi berbagai jenis merupakan lalu lintas untuk pergi sebagai garam dapur (Mansoben,
lalu, orang Mimika sering melakukan tumbuhan tropik yang mempunyai ke hutan sagunya. Sistem mata 1994).
1788 PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 1799
17
17
P