Page 267 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 267

orang yang dianggap menonjol di   Onin, baik pengangkatan pertama   kepulauan itu, melalui perjanjian   lebih dari kekuasaan sultan. Hongi
 daerah itu. Mereka diangkat menjadi   maupun penggantinya, memberikan   yang dibuat pada tahun 1660 dan   merupakan armada terorganisasi yang
 kepala adat oleh atau atas nama Sultan   keuntungan bagi Sultan Tidore. Sebab,   1667. Perjanjian yang dibuat pada   terdiri dari kora-kora yang digunakan
 Tidore. Setelah pengangkatan itu, para   dengan pengangkatan tersebut, raja   1660 mengatur hak-hak Tidore   dalam peperangan di kalangan
 kepala adat itu dimanfaatkan untuk   harus membayar sejumlah uang   atas penduduk dan wilayah Papua   kelompok-kelompok Pribumi sebelum
 memperluas pengaruh kekuasaan dan   dan sejumlah benda-benda penting   dan semua pulau di sekitarnya,   penegakan pemerintahan kolonial
 menambah penghasilan Sultan Tidore   sebagai upeti kepada Sultan Tidore.   yang mencakup hak monopoli   Belanda. Pada awal abad ke-17 VOC
 (Sinaga, 2013).  Raja yang mempunyai hak untuk   perdagangannya. Perjanjian ini   mengembangkan kebijakan penting
 mencalonkan keturunannya sebagai   dituangkan dalam kontrak pada 1667.   yang berhubungan dengan hongi dan
 Setelah Sultan Tidore mengangkat   raja hanyalah raja-raja yang berangkat   Berdasarkan perjanjian 1660 dan   interaksinya dengan subyek-subyeknya
 raja-raja di Semenanjung Onin,   ke Tidore untuk mempersembahkan   kontrak 1667, VOC menempatkan   sendiri di Kepulauan Ambon. Kora-kora
 para raja tersebut dan penduduknya   upeti kepada Sultan Tidore. Raja-  semua orang Papua di bawah   adalah kapal perang yang dilengkapi
 ditempatkan di bawah kekuasaan   raja yang memenuhi persyaratan   kekuasaan Tidore. Berdasarkan   cadik, dengan haluan dan buritan
 Sultan Tidore. Konsekuensi dari   itu menerima jabatan raja secara   kontrak tersebut, Tidore memperoleh   yang melengkung tinggi seperti
 pengangkatan para raja itu, penduduk   langsung dari Sultan Tidore. Kekuasaan   hak monopoli perdagangan atas   ujung bulan sabit. Di bagian-bagian
 di Semenanjung Onin diwajibkan   Sultan Tidore atas wilayah raja-raja   wilayah itu. Dengan penempatan   melintangnya yang menopang cadik,
 membayar upeti kepada sultan. Setiap   di Semenanjung Onin itu mendapat   penduduk dan wilayah Papua di bawah   terdapat papan-papan di depan dan di
 tahun para raja harus mengantarkan   pengakuan dari Belanda sebelum   kekuasaan Sultan Tidore, penduduk   belakang, tempat orang-orang duduk
 upeti kepada Sultan Tidore. Demikian   penegakan kekuasaannya di wilayah   wilayah itu wajib menyetorkan upeti   dan mengayuh, memperkuat mereka
 sebaliknya, Sultan Tidore secara rutin   itu. Sejak abad XVI Sultan Tidore telah   kepada Sultan Tidore. Sultan Tidore   yang duduk di dalam perahu di bagian
 mengirimkan utusannya ke daerah   menerapkan hak atas kepemilikan   melalui utusannya mengangkat para   atas dinding lambung kapal. Kapal ini
 itu untuk menagih kewajiban para   Pulau Papua. Kekuasaan raja-raja   kepala adat di wilayah itu. Para kepala   dikemudikan menggunakan dua buah
 raja tersebut untuk menyerahkan   di wilayah itu diberikan oleh Sultan   adat itu diangkat untuk mengumpulkan   dayung lebar. Kapal ini digunakan
 upeti dan mengawasi pengutipan   Tidore dalam rangka mempertahankan   upeti. Kedaulatan Tidore atas wilayah   untuk melayari lautan lepas. Kapal
 upeti. Pengawasan pengutipan   monopoli dagang dan pemungutan   Papua hanya sebatas kewajiban   ini dapat membawa 40-100 personel
 upeti itu dimaksudkan untuk   pajak. Oleh karena itu, kekuasaan   penduduk wilayah itu untuk   dan dipersenjatai dengan satu hingga
 meningkatkan jumlah upeti yang   raja-raja yang diangkat oleh Sultan   membayar upeti yang didasarkan   empat kanon kecil. Atapnya digunakan
 disetorkan kepada Sultan Tidore.   Tidore hanya terbatas di daerah pantai   pada kekerasan dan dipertahankan   untuk menyimpan perbekalan (Widjojo,
 Upeti ini dibayar dalam bentuk   (Sinaga, 2013).   melalui perompakan. Pengambilan   2013).
 benda-benda penting antara lain   upeti melalui hongi dilakukan atas
 seperti budak, burung cenderawasih,   Hubungan Tidore dan Raja Ampat   nama sultan oleh para bawahannya,   Sebagai balasannya, Sultan Tidore
 gong, dan meriam. Pengangkatan   semakin intensif sejak VOC   khususnya utusan Raja Salawati dan   menganugerahkan gelar-gelar
 para kepala adat di Semenanjung   memperkuat kedudukan Tidore di   Waigeo yang kekuasaannya diakui   kehormatan kepada kepala adat



                                                                                        2
 25  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  25151
 2500
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272