Page 272 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 272

dan Geissler sebagai penginjil. Oleh    Nieuw Guinea. Dengan menumpang                             Orang-orang Eropa telah beberapa        Adapun materi yang diajarkan adalah
                      karena itu, Residen menyampaikan        kapal milik perusahaan dagang Van                          kali berkunjung ke Papua, namun         isi Kitab Suci, membaca, menulis,
                      kepada Sultan Tidore bahwa Ottow dan    Duyvenbode di Ternate, pada tanggal                        penduduk setempat kurang merasakan      berhitung, dan menyanyi. Dalam
                      Geissler adalah ahli penyelidikan alam.   12 Januari 1855 Ottow dan Geissler                       manfaatnya. Berbeda halnya dengan       melaksanakan pengajaran di sekolah,
                      Mendengar penyampaian Residen itu,      berangkat menuju Nieuw Guinea, dan                         kehadiran para utusan zending Carl      para Zendeling itu dibantu oleh tenaga
                      Sultan Tidore tersenyum seraya berkata   selama 24 hari mereka mengadakan                          Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob        dari Maluku, Manado, dan Sangir. Pada
                      “kebohongan demi kebaikan”. Sultan      perjalanan, pada tanggal 5 Februari                        Geissler pada 5 Februari 1855 di Pulau   1892 pihak Gereja Protestan mengirim
                      Tidore sudah lama mengetahui identitas   1855 mereka tiba di tempat yang dipilih                   Mansinam (Manokwari) yang membawa       beberapa orang putra Papua untuk
                      sebenarnya kedua penginjil itu. Sultan   sebagai pos pertama dari pekerjaan                        pencerahan bagi orang-orang Papua.      mengikuti pendidikan sekolah seminari
                      memberikan surat jalan kepada kedua     mereka di Nieuw Guinea, yaitu pulau                        Para zending itu bertindak sebagai      di Depok, Jawa Barat. Adapun nama-
                      penginjil itu. Di dalam surat jalan itu   Mansinam di teluk Doreh (Th. van den                     pedagang untuk memenuhi kebutuhan       nama putra Papua yang dikirim ke
                      dituliskan Sultan Tidore bahwa Ottow    End dan J. Weitjens).                                      hidupnya sehari-hari. Meskipun          sekolah tersebut adalah Petrus Kafiar
                      dan Geissler adalah Pendeta atau                                                                   mereka bertindak sebagai zendeling      berasal dari Biak dan Timotius Awendu
                      Penginjil. Selain itu, dalam surat jalan   Setelah menerima surat jalan dari                       pedagang, tetapi mereka juga bertugas   berasal dari Wandamen. Pada 1896
                      itu juga ditulis bahwa Sultan Tidore    Sultan Tidore, Ottow dan Geissler                          untuk membuka sekolah dasar yang        Petrus Kafiar dan Timotius Awendu
                      memerintahkan kepada kepala-kepala      berencana berangkat ke Papua.                              pertama di Mansinam pada 1856. Para     kembali ke Mansinam sebagai guru
                      desa untuk memberikan perlindungan      Duivenbode, seorang pedagang,                              zendeling itu berupaya melakukan        pertama yang merupakan penduduk
                      kepada Ottow dan Geissler dan           pengusaha pelayaran dan pemilik enam                       pengajaran kepada anak-anak Papua       asli Papua, yang disusul oleh Jonatan
                      apabila mereka kekurangan bahan         buah kapal sekunar yang digunakan                          melalui pembukaan sekolah. Selain       Ariks berasal dari Manokwari, Willem
                      makanan harus dibantu (Kamma, 1981).    untuk berdagang di Kepulauan Maluku                        Ottow dan Geissler, zendeling dari      Rumainum, Jason Sarwom, dan Karel
                      Pemberian surat jalan dan isi surat     dan Papua bersedia mengantar para                          Utrecht juga masuk ke Papua untuk       Koibur yang berasal dari Biak, Tontje
                      jalan yang dikeluarkan Sultan Tidore    zendeling tanpa bayaran. Kapten                            melakukan penginjilan. Kehadiran        Awendu berasal dari Wandamen, dan
                      membuktikan bahwa usaha pekabaran       kapal dan anak buahnya ditugaskan                          para zendeling dari Utrecht yang        Barnabas Yufuai yang berasal dari
                      Injil di Papua tidak terlepas dari      membantu para penginjil dalam segala                       mengutamakan pengajaran berperan        Hollandia (Meteray, 2012). Keberadaan
                      bantuan Sultan Tidore yang beragama     hal. Kedua penginjil itu membawa serta                     dalam meningkatkan jumlah sekolah       guru-guru putera asli Papua berdampak
                      Islam. Hal ini membuktikan toleransi    barang dagangan dari Duivenbode                            di Papua. Pada tahun 1897 para          terhadap meningkatnya keinginan
                      beragama dijunjung tinggi oleh Sultan   untuk diperdagangkan di Papua                              zendeling telah membuka tujuh sekolah   penduduk asli Papua untuk mengecap
                      Tidore.                                 (Kamma, 1981). Komisi dari keuntungan                      dasar yang dikenal sebagai Sekolah      pendidikan di bangku sekolah.
                                                              dari barang dagang Duivenbode                              Pengadaban. Di antara para zendeling
                      Setelah Ottow dan Geissler              itu dipakai kedua penginjil itu untuk                      itu terdapat ayah dan anak yaitu J. L.   Pemerintah mempercayakan para
                      memperoleh izin dari Sultan Tidore,     memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-                        van Hasselt dan F. J. F. van Hasselt yang   zending dan misionaris untuk
                      maka mereka segera memutuskan           hari pada awal penempatan mereka di                        bekerja di Papua hampir selama enam     mengelola pendidikan penduduk
                      untuk melanjutkan perjalanan ke         Papua.                                                     puluh tahun berturut-turut (1863-1931).   Papua. Para zending sebagai pelaksana



                                                                                                                                                                                                     2
                   2566
                   25     P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  25757
   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277