Page 274 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 274

pendidikan berkepentingan agar          hanya bertugas di sekolah tetapi juga                      kemajuan karya seni ukir kayu dan seni   para zending bersama guru-guru yang
                      penduduk pribumi dapat membaca dan      menjadi guru agama di kampung. Para                        hias. Rumah-rumah karawari dihiasi      melenyapkan budaya asli Papua akan
                      menulis, sehingga mereka memahami       zending membatasi diri pada tugas                          dengan berbagai patung manusia dan      menghilangkan pengaruh baik dari
                      ajaran Kristen yang dibaca dari Kitab   pengawasan atas guru-guru di sekolah.                      hewan seperti buaya, anjing, burung     budaya itu. Oleh karena itu, pada masa
                      Injil. Pemerintah memberikan subsidi    Minimnya pengawasan yang dilakukan                         dan sebagainya. Penduduk lokal          pemerintahan Gezaghebber W. Philip
                      pendidikan kepada para zending          para pendeta atas para guru tersebut                       berusaha mengukir kayu cendana atau     di Onderafdeeling Hollandia, tarian
                      sebagai pengelola sekolah. Pemberian    menyebabkan terjadinya berbagai                            kayu besi dengan bentuk lukisan yang    adat penduduk lokal diijinkan untuk
                      subsidi itu meningkatkan jumlah sekolah   pelanggaran yang dilakukan para guru                     diperlukan sebagai jimat. Para zending   dilaksanakan. Penduduk lokal bebas
                      pengadaban/sekolah desa di wilayah      itu. Kesalahan terbesar yang dilakukan                     bersama guru zending menghancurkan      melakukan tariannya, tetapi sebelum
                      utara Papua. Peningkatan jumlah         guru terhadap penduduk lokal adalah                        rumah-rumah karawari, melarang          mengadakan upacara tarian adat
                      sekolah itu mengindikasikan besarnya    sikap guru yang tidak sopan terhadap                       penduduk lokal untuk merayakan          harus meminta izin kepada asisten
                      minat penduduk terhadap pendidikan.     adat dan tradisi kepercayaan penduduk                      upacara yang berkaitan dengan budaya    pemerintahan. Pemberian izin untuk
                      Pelayanan pemerintah kolonial di        lokal. Para guru itu menganggap tarian                     karawari dan melarang pelaksanaan       mengadakan upacara tari didasarkan
                      bidang pendidikan terhadap penduduk     adat penduduk lokal sebagai sumber                         tarian adat penduduk lokal. Larangan    pada pemikiran bahwa tarian penduduk
                      Papua ditandai dengan pemberian         keributan karena tarian itu memberi                        para zending dan para guru zending      hanya sebagai ungkapan alami yang
                      subsidi kepada sekolah-sekolah rendah   alasan bagi terjadinya hubungan                            terhadap upacara yang berkaitan         sifatnya menghibur. Tarian yang
                      milik zending, berupa penyediaan        zinah selama berhari-hari. Bahkan                          dengan budaya karawari menyebabkan      dilarang adalah tarian yang mengarah
                      sarana belajar dan subsidi gaji guru.   dalam Rapat Paskah yang dihadiri                           penduduk lokal di Papua bagian utara    pada perbuatan gaib atau tindakan
                      Pemberian subsidi kepada sekolah-       sejumlah besar para kepala kampung                         yaitu di Bonggo, Sarmi, dan Sentani     pelanggaran susila (Sinaga, 2013).
                      sekolah zending di Papua dilakukan      di Waibrombano pada 1931, pendeta                          tidak lagi tertarik pada seni ukir kayu.
                      sejak 1911. Pada 1916 di Manokwari      secara terbuka melarang pelaksanaan                        Penyebab lainnya dapat ditemukan        Meskipun para zendeling telah
                      ada enam sekolah rendah milik zending   tarian di kampung-kampung. Para guru                       pada kenyataan bahwa sebuah             membuka sekolah pengadaban,
                      yang menerima subsidi dari pemerintah   merampas tifa (alat musik penduduk                         kampung sebelum menjadi Kristen wajib   pertumbuhan jemaat gereja sangat
                      (Sinaga, 2013).                         asli Papua) pada saat pesta tarian adat.                   untuk menyerahkan semua patung          lamban. Hal ini terbukti ketika
                                                              Selain pelarangan tarian, para zending                     yang dimilikinya kepada pendeta.        Pemerintah Kolonial Belanda
                      Pada awalnya para guru yang bertugas    dan guru dalam melaksanakan karya                          Patung yang diserahkan itu dibakar      menegakkan kekuasaannya Papua
                      di sekolah-sekolah, yang dikelola       penginjilannya juga melenyapkan seni                       dalam sebuah upacara. Kadang ada        dengan membuka kantor pemerintahan
                      zending, adalah warga biasa yang tidak   ukir kayu dan seni hias karena mereka                     juga patung-patung yang dibawa oleh     di Manokwari pada 1898, orang Papua
                      memiliki pendidikan khusus, namun       menganggap karya seni tersebut                             pendeta. Perlakuan para zending dan     yang menjadi Kristen di Manokwari
                      diberi wewenang untuk mengelola         berkaitan erat dengan kebiasaan                            guru-guru itu menyebabkan budaya        berjumlah 260 orang. Pertumbuhan
                      sekolah berdasarkan pernyataan          animisme/kekafiran di kalangan                             asli Papua hanya sedikit yang tersisa   jemaat Kristen di Papua dipengaruhi
                      kemampuannya untuk mengajar di          penduduk lokal. Misalnya, peluit                           bahkan terancam punah. Pemerintah       kehadiran pemerintah kolonial Belanda
                      sekolah tersebut. Para guru tidak       karawari yang sering menjadi simbol                        kolonial menyadari bahwa tindakan       di wilayah itu. Kehadiran pemerintah



                                                                                                                                                                                                     25
                   25     P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  2599
                   2588
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279