Page 388 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 388

yang ada ke wilayah lain di Indonesia.   meningkatkan dana bantuan untuk
                      Program transmigrasi kemudian banyak    program transmigrasi atas dasar
                      menuai kritik sebagai program yang      keberhasilan program yang efektif
                      tidak dilandasi oleh alasan rasional.   dan efisien, sehingga perlawanan
                      Meningkatnya jumlah penduduk di Jawa    terhadap program pemerintah Orde
                      tidak akan menyebabkan kelaparan,       Baru juga semakin meningkat (Osborne
                      akan tetapi transmigrasilah yang akan   2001:283).
                      menimbulkan masalah baru, sebab
                      negara harus menyiapkan anggaran,       Pada akhirnya, mengutip pendapat
                      bantuan logistik, dan pengadaan         Seth Rumkorem dalam Tapol Bulletin
                      infrastruktur (Otto Soemarwoto dalam    No. 63, Mei 1984, masyarakat Papua
                      Osborne 2001:269), serta persoalan      tidak dapat menyalahkan kedatangan
                      terkait kepemilikan tanah yang agaknya   para transmigran asal Jawa, atau
                      tidak termasuk ke dalam kalkulasi       memulangkan mereka ke daerah
                      program.                                asalnya, sebab hal tersebut akan
                                                              menjadi tindakan yang tidak manusiawi.
                      Beberapa lahan yang dibuka untuk        Rumkorem cukup realistik ketika
                      pemukiman baru dianggap sebagai         bermaksud melempar gagasannya ke
                      perampasan dan penipuan oleh            permukaan mengenai pendirian negara
                      negara. Pemerintah disebut telah        dari banyak suku dengan menerima
                      mengambil hak masyarakat atas tanah     imigran dari berbagai pelosok dunia
                      tradisional mereka dengan cara-cara     untuk membangun dan menggali
                      pengusiran, lalu pemberian kompensasi   sumber daya alam Papua, namun
                      yang seenaknya. Pada akhirnya,          bukan semata-mata berada di bawah
                      lagi-lagi masyarakat beralih mencari    kendali Pemerintah Indonesia. Imigran
                      bantuan dari OPM. Keinginan untuk       tersebut juga merupakan imigran
                      memerdekakan diri bahkan dipicu pula    berkemampuan khusus, berbeda
                      oleh negara tetangga Papua Nugini       dengan pendatang Jawa dari proses
                      yang mendapatkan kemerdekaannya         transmigrasi yang tidak semuanya
                      dari Australia di tahun 1973. Program   memiliki keahlian, sehingga para                             Kampung Baru (transmigran) yang rapi dipagari kuat-kuat agar ratusan lembu tidak masuk
                      transmigrasi terus dilanjutkan hingga   transmigran tersebut akan diposisikan                        pekarangan. Kurang lebih 200 orang transmigran dari Ambarawa/Banyumas telah “Seni Subur”
                      Repelita IV (1984–1989), oleh karena    sebagai warga negara kelas dua                               masing-masing mendapat 1 hektar sawah, pekarangan 50 m dan sebuah rumah Kuprik
                      dukungan dari IGGI yang justru          dalam gagasan Rumkorem tersebut.                                                                                       Sumber : Arsip Nasional RI



                   3722   PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                   P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  3733
                                                                                                                                                                                                     37
                   37
                          P
   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392   393