Page 393 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 393
OPM dan simpatisannya tersebut Indonesia kemudian mendapat tekanan pejabat-pejabat Indonesia yang telah terbentuk sebagai narasi nasional
justru menewaskan pula masyarakat dari pers Australia yang banyak mendominasi pemerintahan sejak Indonesia yang dikenal pada umumnya
Papua. Di Manowari misalnya, daerah menyoroti kasus-kasus pencari suaka kemerdekaan; (3) Pembangunan yang (Widjojo 2009:10-11).
kelahiran OPM, telah jatuh korban sipil ke Papua Nugini, khususnya karena tidak tepat guna dan salah sasaran
yang bahkan serangan terhadapnya Pemerintahan Bob Hawke juga didesak justru memperjelas sense of difference Masalah lain yang terus-menerus
dapat dilihat dari kawasan tambang Ok oleh keinginan orang-orang Melanesia yang ada antara wilayah timur dan disoroti dunia internasional adalah
Tedi di dekat perbatasan. Keberadaan untuk merdeka di Kaledonia Baru barat; dan (4) Marjinalisasi penduduk pelanggaran HAM, yaitu bagaimana
Kopkamtibmas kemudian diperkeruh (Osborne 2001:410). asli akibat kedatangan pendatang kekerasan yang terjadi tidak
dengan masuknya Komando Pasukan baru yang seolah-olah membangkitkan hanya menyerang fisik, tetapi juga
Sandi Yudha (Kopassandha), Pasukan Orde Baru merupakan masa yang ingatan terkait rasa keterjajahan mempengaruhi secara psikologis dan
Tempur Unit Komando Baret Merah memberikan banyak tekanan dan (Widjojo 2009:9). struktural (LIPI, 2005). Angin berubah
Indonesia, di tahun 1983 yang meninggalkan trauma bagi masyarakat haluan ketika Orde Baru berada di akhir
sebelumnya ditugaskan di Timor Timur, Papua. Hal itu terjadi karena penerapan Pengalaman kolektif ini kemudian masanya, lalu kemudian digantikan
dan diduga membunuh Arnold Ap, draconian measures (penerapan berkembang menjadi suatu wacana dengan era yang baru, yaitu Reformasi,
peneliti kebudayaan dan aktivis gerakan hukum atau peraturan yang bertujuan yang diyakini kebenarannya secara yang dipicu oleh demonstrasi besar di
sosial Papua Barat (Osborne 2001:313). untuk menindak secara keras dan bersama, sehingga memicu kemunculan ibukota sebagai bentuk ketidakpuasan
Setelah itu, banyak warga Papua yang represif) yang kemudian melekat pada gerakan-gerakan separatis yang masyarakat terhadap pemerintah yang
memutuskan untuk bermigrasi ke Papua ingatan (Lagerberg 1979:118). Dengan sesungguhnya merupakan buah berkuasa secara sentralistis. Sikap dan
Nugini di sebelah timur sebagai pencari demikian, secara umum telah terjadi dari tekanan dan kekecewaan yang tindakan dalam masa pemerintahan
suaka. kekecewaan sejarah yang kemudian ada. Proses integrasi yang sejatinya Orde Baru cenderung pada pendekatan
diklasifikasikan Chauvel (2005) sebagai merupakan persoalan antara Indonesia, keamanan diikuti penumpasan secara
Hingga di akhir tahun 1984, setidaknya empat faktor utama yang menjadikan Belanda, dan warga Papua justru militer. Pendekatan militer itu ternyata
telah ada 5.000 pengungsi yang nilai Kepapuaan sebagai konstruksi berkembang jauh menjadi konsumsi tidak efektif dan justru membuat
melarikan diri ke Papua Nugini antitesis dari nilai Keindonesiaan. politik internasional. Maka, ketika permasalahan “separatisme” tidak
dan ditampung di Kamp Pengungsi Ingatan orang Papua masa Orde Amerika Serikat dan Uni Soviet masuk pernah tuntas diselesaikan. Kekerasan
Blackwater, walaupun mereka tetap baru sebagai “ingatan Penderitaan” ke dalam narasi integrasi, implikasinya demi kekerasan yang terpapar di
berencana untuk pulang ke kampung (Memoria Passionis). Keempat Faktor adalah tidak adanya ruang bagi para dalam sejarah Papua menjadi ingatan
halaman mereka melalui program tersebut adalah sebagai berikut: (1) nasionalis Papua untuk muncul sebagai kolektif yang membentuk “ingatan
repatriasi setelah invasi militer yang Kekecewaan sejarah ketika tanah antitesis dari keinginan Indonesia akan penderitaan” (Memoria Passionis)
mengancam nyawa mereka berakhir. airnya harus diintegrasikan dengan untuk mengintegrasikan wilayah (Numberi 2013:246).
Tindakan pengungsian diri ini dianggap Indonesia secara “paksa”; (2) Adanya Papua. Narasi besar tentang mengenai
Pemerintah Indonesia sebagai suatu persaingan yang tidak apple to apple para nasionalis Indonesia berupaya Pada akhirnya, identifikasi masyarakat
pelanggaran hukum. Pemerintah antara kelompok elit Papua dengan “mengusir” pihak kolonial, justru yang Papua terhadap Pemerintah Indonesia,
3
37
37676 PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 3777
P