Page 394 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 394

khususnya rezim Orde Baru yang          dan cirinya masing-masing. Bagi                            di seputar pelaksanaan Kongres Papua    apalagi yang menganggap daerahnya
                      dipimpin Presiden Soeharto, bukanlah    bangsa Indonesia, reformasi memberi                        2000 di kalangan masyarakat yakni       kaya karena sumber tambangnya,
                      atas dasar pembangunan atau             peluang yang tak terbatas, karena                          Proklamasi Kemerdekaan Papua dan        merupakan penyumbang besar
                      pembaruan yang dilakukan, melainkan     sistem pemerintahan Orde Baru yang                         Pembentukan Pemerintahan Peralihan      terhadap pendapatan negara, tetapi
                      lebih kepada draconian measurements     bersifat sentralistis dan otoriter telah                   (Alua, 2000: 5-7).                      merasa diabaikan nasibnya. Maka,
                      yang diterapkan oleh rezim tersebut     lama menekan kebebasan mereka                                                                      mereka akan memperjuangkan opsi
                      untuk memastikan terciptanya suatu      dalam mengartikulasikan aspirasi                           Reformasi memberikan celah atau         otonomi khusus. Hak atas otonomi
                      stabilitas keamanan dan pertahanan      tersebut. Peluang emas bagi orang                          kelonggaran baru bagi masyarakat        khusus tidak dapat diberikan kepada
                      yang dapat mempengaruhi keadaan         Papua adalah untuk menyuarakan                             dengan adanya desentralisasi            semua daerah yang mengajukannya,
                      politik dan ekonomi di daerah tersebut.   aspirasi yang selama itu terpendam.                      kekuasaan yang tertuang dalam           melainkan secara terbatas, dan sejauh
                      Pemerintahan yang bersifat sentralistis   Kongres Papua digelar 16–19 April                        konteks pemekaran wilayah. Provinsi     ini hanya diberikan kepada Provinsi
                      pun memicu suatu keinginan untuk        2000 di Hotel Diah Graha, Jayapura,                        Irian Jaya Barat muncul dengan          Aceh dan Papua. Konflik internal dan
                      dapat mengupayakan kemandirian dan      dihadiri Presidium Dewan Papua dan 7                       ibukota di Manokwari berdasarkan        eksternal telah banyak mempengaruhi
                      menyuarakan aspirasi dari masyarakat    orang tokoh masyarakat. Tema kongres                       UU No. 45 Tahun 1999. Perubahan         fondasi politik orang Papua yang
                      Papua agar tidak selamanya wilayah      adalah “meluruskan sejarah” dengan                         model pemerintahan yang dijalankan      seringkali dikaitkan dengan aksi-aksi
                      Timur mengekor pada kebijakan yang      subtema “menegakkan demokrasi dan                          oleh pusat ini, kemudian memberikan     separatis, sebagai ekses dari sikap
                      ditetapkan oleh pusat, yang seringkali   Hak Azasi Manusia berdasarkan prisip                      banyak ruang bagi aspirasi publik,      mereka di masa lalu pada masa
                      tidak berjalan beriringan dengan        kebenaran dan keadilan menuju Papua                        termasuk ketika Presiden Abdurrahman    Pembebasan Irian Barat, atau seperti
                      kebutuhan mereka.                       Baru”. Perubahan zaman tampaknya                           Wahid menyetujui perubahan              pada persoalan otonomi khusus

                                                              berpengaruh pada cara pandang atau                         nama Irian Jaya menjadi Papua           untuk merujuk pada peristiwa yang
                      Reformasi dan Isu Mutakhir              munculnya perspektif baru terhadap                         pada 1 Januari 2000, serta ketika       lebih kontemporer. Cerita sejarah
                                                              fakta lama merupakan yang hal biasa.                       Presiden Megawati Soekarnoputri         di masa lalu dipandang perlu untuk
                      Reformasi 1998 menjadi tonggak          Dalam sejarah yang telah diketahui                         memberlakukan status Otonomi Khusus     dinegosiasikan, sebab cerita sejarahlah
                      sejarah bangsa, merupakan “angin        1 Mei (1963) diperingati sebagai hari                      pada Papua di tahun 2001 (Numberi       yang membangun “batas-batas”
                      segar” yang dirasakan orang             integrasi Papua ke dalam pangkuan                          2013:50-51).                            antara masa lalu dengan masa kini,
                      Papua dalam kaitan upaya untuk          Ibu Pertiwi. Dalam pemaknaan baru,                                                                 atau bahkan jalinannya dengan masa
                      memperjuangkan aspirasi yang            tanggal tersebut dimaknai sebagai                          Akan tetapi, seperti membuka “kotak     depan. Oleh karena itu, perlu ada suatu
                      dianggapnya terhambat selama ini.       “hari sosialisasi umum” menuju Kongres                     pandora”, apa yang diharapkan sebagai   strategi dan rancangan “rebranding”
                      Hampir terjadi di mana pun, reformasi   Papua 2000. Lebih dari itu “merupakan                      mukjizat pada awalnya, ternyata tidak   terkait rekognisi Pemerintah Pusat
                      menjadi momentum di banyak daerah       hari pelanggaran Hak Politik Bangsa                        demikian hasilnya. Banyak hal yang      terhadap Papua.
                      di Indonesia untuk menyuarakan          Papua“ oleh Pemerintah Belanda dan                         tidak sebagaimana yang diharapkan
                      aspirasi publik yang selama ini         Pemerintah Indoeia melalui Perserikatan                    yang justru muncul ke permukaan.        Setelah reformasi, Papua tidak perlu
                      tersembunyi dengan beragam skala        Bangsa-Bangsa. Isu yang berkembang                         Pada umumnya, daerah di luar Jawa,      menunggu lama untuk menjadi sebuah



                   378
                                                                                                                                                                                                     37
                   378    PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                   P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  3799
                          P
   389   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399