Page 399 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 399

pelurusan sejarah, pelindungan   Namun, pembatasan migrasi pun   maupun daerah, berharap agar Papua   sampai timur Papua menuntut
 hak, pembangunan tepat guna,   tidak dapat dijadikan solusi, karena   dapat terus menjadi bagian dari NKRI.   merdeka. Modifikasi yang akhirnya
 serta peninjauan kembali struktur   dianggap tidak tepat sebagai kebijakan   Namun sebagian yang lain, terutama   disepakati untuk mengatasi konflik
 pemerintahan daerah yang telah   untuk merancang strategi baru   di Papua, menginginkan Papua untuk   di Aceh dan tuntutan kemerdekaan
 berjalan. Maka, untuk mengatasinya   terhadap pembangunan di Papua,   merdeka. Pada bagian ini, yang ingin   adalah diberikannya otonomi
 telah ditemukan tiga jenis solusi,   sebagaimana yang harus kita lakukan   ditekankan adalah pada permasalahan   khusus Aceh sebagai NAD dengan
 antara lain solusi dominan, tandingan,   saat ini. Strategi pamungkas bagi   Papua di Masa Reformasi: bagaimana   keistimewaan perangkat perundangan
 dan alternatif bagi masing-masing   solusi rasa termarjinalkan orang Papua   kesempatan yang muncul di masa   yang untuk mengatur pemerintahan
 permasalahan. Solusi Dominan   bagi Pemerintah Pusat adalah melalui   Reformasi menjadi pendorong   daerah. Sementara daerah lain
 bagi permasalahan pertama adalah   evaluasi terhadap Otonomi Khusus,   optimisme untuk Papua yang lebih baik.   menuntut hal yang sama. Untuk
 tidak diperlukannya dialog, kendati   sementara status tersebut bukanlah   Di saat yang sama, terdapat tantangan   provinsi paling timur Indonesia Irian
 sesungguhnya dialog adalah hal   status yang tepat atau didambakan   serta permasalahan yang semakin   Jaya yang kemudian diberi nama
 yang penting, baik dilakukan secara   oleh golongan yang prokemerdekaan   kompleks.  Papua, pemerintah memberi Otonomi
 internal maupun internasional.   Papua. Yang diinginkan adalah   Khusus.
 Solusi Dominan bagi permasalahan   kemerdekaan, sehingga evaluasi   Satu kebijakan yang erat kaitannya
 kedua adalah tidak diperlukannya   terhadap Otonomi Khusus adalah   dengan periode Reformasi adalah   Reformasi bagi masyarakat Papua
 rekonsiliasi oleh karena dianggap   tepat sepanjang tujuannya adalah   Otonomi Khusus. Melalui kebijakan ini,   merupakan momentum untuk sebuah
 tidak terjadinya pelanggaran HAM.   untuk menciptakan rekognisi baru   Papua diharapkan dapat lebih banyak   kesadaran baru untuk memperjuangkan
 Akibatnya, ada tuntutan tandingan   menanamkan nilai Keindonesiaan di   mengelola hasil sumber alamnya,   secara damai dan konstitusional
 untuk membawa persoalan integrasi   samping nilai Kepapuaan yang ada.  serta tidak lagi bergantung pada   pengakuan terhadap hak-hak dasar
 Papua ke Indonesia ini ke pengadilan   kebijakan sentral dari pemerintah   serta adanya tuntutan penyelesaian
 HAM internasional. Solusi Alternatif   Permasalahan Papua yang sudah   pusat. Kendala-kendala bermunculan   masalah yang berkaitan dengan
 untuk masalah ini adalah dibentuknya   “akut” ini mendapatkan sorotan lebih   sejak perumusan Otonomi Khusus   pelanggaran dan pelindungan HAM
 Komisi Kebenaran untuk mengusut   luas di periode Reformasi oleh karena   dan penerapannya, terutama karena   penduduk asli Papua. Dalam kaitan
 tuntas pelanggaran HAM yang ada,   Papua dianggap sebagai bagian dari   adanya tarik-menarik kepentingan   itu hal prinsip yang belum pernah
 sehingga proses rekonsiliasi dapat   permasalahan Orde Baru yang belum   di tataran pusat dan daerah Papua.   ditegaskan dalam undang-undang
 berjalan dengan damai. Untuk solusi   tuntas dan perlu diselesaikan. Lepasnya   Sikap daerah dengan berakhirnya   sehingga menjadi pertimbangan untuk
 permasalahan ketiga, Pemerintah   Timor Timur lewat proses Referendum   pemerintahan Orde Baru adalah   dikeluarkannya UU No. 21 Tahun 2001
 Pusat yang dominan mengusulkan   pada tahun 1999 adalah satu pelajaran   menuntut hak-hak khususnya   tentang Otonomi Khusus, yakni: (1)
 percepatan pembangunan yang   penting untuk lebih memperhatikan   untuk diberi hak dan kewenangan   Pengakuan bahwa penduduk asli Papua
 justru mengundang imigrasi yang   perkembangan Papua sebagai salah   yang seluas-luasnya untuk   adalah dari ras Melanesia yang memiliki
 menyebabkan semakin tertinggalnya   satu bagian dari NKRI. Sebagian elite   menyelenggarakan pemerintahan   keragaman kebudayaan, sejarah,
 penduduk asli karena kalah bersaing.   politik Indonesia, baik di tingkat lokal   daerahnya. Dari ujung barat Aceh   adat istiadat, dan bahasa sendiri; (2)



 38282
 3  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 383APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 383
                                                             P
   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404