Page 400 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 400
Pengakuan bahwa hasil-hasil kekayaan adat); dan (4) Peningkatan kualitas e. Kualitas Sumber Daya Manusia Sebelum dikeluarkannya UU Otonomi
alam Papua selama ini belum digunakan SDM masyarakat asli di Papua (SDM) yang belum memadai Khusus, situasi kebatinan orang
secara optimal untuk meningkatkan taraf melalui kebijakan pemihakan dan f. Infrastruktur dasar sosial dan sarana Papua sangat jelas memperlihatkan
hidup masyarakatnya; (3) Pengakuan pemberdayaan ke arah kemandirian transportasi yang belum memadai perasaan keterpinggiran mereka hampir
tentang telah lahirnya kesadaran baru di melalui penggunaan potensi lokal g. Pendekatan pembangunan yang di seluruh aspek kehidupan, yang
kalangan masyarakat Papua, termasuk sebagai kekuatan produktif (Numberi tidak tepat bagi potensi Sumber terutama hak dasar terkait perlindungan
kesadaran politik dan perjuangan politik 2013:230). HAM. Dalam momentum reformasi
untuk mecapai hidup yang lebih baik Daya Alam dan keberadaan Tanah inilah masyarakat Papua menyampaikan
di dalam NKRI dalam arti yang seluas- Namun, sasaran ini perlu juga Ulayat Masyarakat ketidakpuasannya dengan menghadap
luasnya, yang diperjuangkan melalui dipertimbangkan berdasarkan h. Konflik kepentingan Sumber Daya ke Presiden B.J. Habibie. Pada masa
cara-cara yang damai dan konstitusional. kompleksitas pembangunan di Papua Alam dan Tanah Ulayat Masyarakat, Solossa sebagai Gubernur Papua,
yang secara alamiah dapat menjadi sehingga memicu terjadinya penyampaian aspirasi itu dikenal
Sasaran dari Otonomi Khusus yang penghambat, misalnya seperti pelanggaran HAM dengan istilah “Tim Seratus”. Pertemuan
diterapkan di Papua, antara lain: (1) benturan antara nasionalisme dan i. Eksploitasi Sumber Daya Alam yang dengan Presiden berlangsung pada
Pengakuan identitas kultural penduduk primordialisme. Otonomi khusus tidak dapat dinikmati masyarakat 26 Februari 1999. Salah satu hasil dari
asli sebagai bagian integral dalam memang suatu gagasan yang ideal, setempat tuntutan pada pertemuan itu adalah
keberagaman suku-suku bangsa, dalam arti memberikan kesempatan kemudian diterbitkannya UU No. 45
adat-istiadat, dan bahasa yang dimiliki bagi Papua untuk berkembang di Fakta yang terjadi di lapangan selama Tahun 1999 tentang Pembentukan
rakyat Indonesia; (2) Perbaikan model bidang politik, ekonomi, pembangunan, Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi
penyelenggaraan pemerintahan di pemerintahan, dan sosial masa-masa awal diterapkannya Irian Jaya Barat, Kabupaten Mimika,
Papua yang sebelum berlakunya kemasyarakatannya, namun Pemerintah Otonomi Khusus adalah pemerintah, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kota
UU Otonomi Khusus tidak efektif Pusat pun harus mampu menghadapi baik pusat maupun daerah, tidak Sorong (Numberi 2013:258).
dalam mewujudkan rasa keadilan, (Numberi 2013:235): sanggup mengantisipasi hal-hal ini.
kesejahteraan rakyat, penegakan Akibatnya, protes dan konflik sosial Reformasi telah memberi peluang yang
hukum, dan penghormatan terhadap a. Kewenangan yang sentralistik terus meningkat, sehingga pada besar terhadap “optimisme” perubahan
Hak Asasi Manusia (HAM); (3) b. Kepentingan sosial yang tajam akhirnya berkembanglah aspirasi- dalam sejarah kehidupan politik
Perbaikan model pengelolaan dan antardaerah aspirasi yang menentang pemerintah— Irian Barat pasca jatuhnya Presiden
pemanfaatan hasil kekayaan alam c. Kesenjangan sosial antara kemudian dapat menjadi “bahan bakar” Soeharto pada 1998. Terdapat masalah
Papua yang sebelum berlakunya masyarakat pendatang dan bagi OPM yang terus merongrong Pusat mendasar sebagaimana dipetakan
UU Otonomi Khusus tidak efektif masyarakat lokal untuk diberikan kemerdekaannya. oleh LIPI yang berkaitan dengan
untuk digunakan sebagai sarana d. Kesenjangan sosial antara sektor Kesenjangan sosial yang pada awalnya provinsi paling timur Indonesia ini,
meningkatkan taraf hidup masyarakat pembangunan modern dan hendak dientaskan justru semakin jauh mengenai pelanggaran HAM, eksplotasi
asli (warga masyarakat hukum tradisional jaraknya. sumber daya alam, dan pelurusan
38 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 385APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 385
3844
P