Page 108 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 108

”Tol,  masuk  pintu  tol  keluar  kota,”  aku  mendesis.  Suaraku
               bergetar oleh kecemasan.
                 Sekali saja polisi mendatangi rumah sakit, sekali saja mereka

               meminta  data  posisi  ambulans  milik  mereka  yang  dilarikan
               semalam, dengan segera mereka tahu posisi Om Liem.
                 ”Ngebut, Julia!” aku menyuruh.
                 ”Kau serius?” Julia tertawa.
                 ”Aku lebih dari serius, Julia! Ngebut sebisamu, jangan peduli-
               kan banyak hal. Mobil ini dilindungi asuransi berkali-kali lipat
               nilainya.”
                 Julia mengangguk mantap, rahangnya mengeras. Dia menekan
               pedal gas lebih dalam. Seperti peluru yang ditembakkan, mobil
               yang dikemudikan Julia melesat menaiki fly  over, langsung me-
               nuju pintu tol.
































                                         106




       Isi-Negeri Bedebah.indd   106                                 7/5/2012   9:51:08 AM
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113