Page 144 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 144

”Ada banyak. Tentu saja banyak. Tetapi aku tidak ingat detail
               satu per satu.” Om Liem menghela napas, setelah diam sejenak.
               Dia  menatap  lamat-lamat  Julia  yang  sejak  tadi  terus  bertanya.

               ”Kami tidak bisa menolak uang-uang haram itu masuk ke Bank
               Semesta.”
                 ”Bukankah  pengendali  utama  Bank  Semesta  ada  di  tangan
               Om Liem?” Julia sudah bertanya lagi.
                 ”Tentu saja di tanganku. Tetapi bagi kami, bankir, sepanjang
               uang  itu  masuk  ke  kami,  jumlahnya  juga  banyak,  urusan  lain
               bisa dilupakan. Menerima uang mereka, entah itu dalam depo-
               sito, layanan private banking, pembelian sekuritas, dan sebagainya,
               itu  juga  memberikan  garansi  keamanan  bisnis  bagi  Bank
               Semesta,  termasuk  juga  perlindungan  pada  grup  bisnis.”  Om
               Liem menatap keluar, hujan membungkus jalan tol.
                 Lima  belas  menit  berlalu  sejak  kami  meninggalkan  Waduk
               Jatiluhur.  Opa  sejak  tadi  memilih  tidur-tiduran.  Dia  duduk  di
               depan,  di  sebelahku  yang  memegang  kemudi,  sementara  Julia
               dan  Om  Liem  duduk  sembarang  di  belakang,  di  antara  tum-
               pukan pakaian kotor. Aku mengebut di jalan tol, di tengah hujan
               deras. Sekali-dua berpapasan dengan mobil polisi yang melesat
               cepat.

                 ”Garansi keamanan bisnis? Bisa lebih detail, Om?”
                 Om  Liem  mengusap  rambutnya  yang  masih  basah,  meng-
               angguk. ”Uang kotor dari pembalakan hutan misalnya. Kau tidak
               bisa membayangkan, ke mana saja triliunan uang dari penebangan
               hutan di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, bahkan Papua dicuci
               bersih dalam sistem keuangan kita. Jumlahnya tidak terbayangkan,
               karena bahkan uang suapnya untuk perwira tinggi polisi, pejabat
               setempat, orang-orang berkuasa saja bisa puluhan miliar. Kami

                                         142




       Isi-Negeri Bedebah.indd   142                                 7/5/2012   9:51:09 AM
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149