Page 146 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 146
Julia mengangkat bahu. ”Aku tidak sedang mewawancarai Om
Liem, Thom. Kami sedang mengobrol santai di antara tumpukan
seprai, gantungan baju, piama, jas, dan hei, siapa pula yang mau
mencuci boneka panda sebesar ini.” Julia menyeringai kecil me-
nunjuk pojok mobil.
”Bicara santai apanya? Kalian jelas bisa mencari topik lain
untuk bicara santai.” Aku bergumam, menekan klakson, menyalip
dua truk kontainer.
”Topik apa lagi, Thom? Ini sudah topik yang pas, membicara-
kan money laundering di dalam mobil boks laundry.” Julia ter-
tawa.
Aku mendengus, tidak berselera memperpanjang percakapan.
Kulirik pergelangan tangan, hampir pukul tiga sore, waktuku
banyak terbuang sia-sia. Kami harus segera menuju tempat per-
sembunyian baru yang aman. Mobil boks laundry melesat cepat
memasuki tol dalam kota.
144
Isi-Negeri Bedebah.indd 144 7/5/2012 9:51:09 AM