Page 21 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 21
besi dekat kota mulai ditambang. Tenaga kerja semakin pro-
duktif, perhitungan efisiensi produksi dikenal, dan tuntutan atas
kemudahan transaksi keuangan meningkat. Mister Smith kem-
bali datang dengan ide mendirikan bank, membuat seluruh pen-
duduk kota terpesona. Benar sekali, mereka butuh modal untuk
membuat perekonomian melesat lebih hebat. Tetapi mereka
ragu-ragu, siapa yang akan percaya dengan selembar kertas?
Mister Smith melambaikan tangan. Tenang saja, bank akan men-
cetak setiap lembar uang dengan jaminan cadangan emas.
Seratus dolar dijamin satu gram emas. Jadi, uang tersebut di-
jamin aman. Ada nilai pelindungnya di bank, dan semua orang
harus menerima transaksi dengan uang. Penduduk kota semakin
kagum. Luar biasa, itu ide yang brilian.
”Maka, bank mulai mencetak uang dengan jaminan cadangan
emas. Sebagai pemanis, Mister Smith menjanjikan bunga untuk
setiap orang yang bersedia menyimpan uang di bank. Mulailah,
orang kaya berbondong-bondong meletakkan uang, sedangkan
yang membutuhkan uang untuk modal usaha juga datang ke
bank dengan janji membayar cicilan ditambah bunga. Kau tahu,
salah satu penemuan klasik Mister Smith yang menjadi dasar
ilmu ekonomi modern adalah bunga.”
Aku berhenti sejenak, mengangguk kepada pilot pesawat yang
keluar dari kabin, ramah menyapa penumpang, lantas tertawa
kecil, bergurau pada salah satu anak kecil di seberangku yang
cemas kenapa pilot meninggalkan kokpit. ”Tenang, Nak, pesawat
ini memiliki sistem otomatis andal.”
”Nah, dengan adanya uang dan bank, akumulasi kekayaan
mulai terjadi. Pada tahun nol, total uang beredar hanya seratus
dolar, katakanlah begitu. Pada tahun kesepuluh, total uang
19
Isi-Negeri Bedebah.indd 19 7/5/2012 9:51:07 AM