Page 388 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 388
keuntungan dari transaksi itu adalah 400 miliar. Satu kali tepuk
saja.
”Astaga? Itu besar sekali, Thom! Itu bahkan cukup untuk
dana kampanye pemilihan presiden.” Orang di depanku ter-
tarik.
Aku mengangguk. ”Dan akan lebih besar lagi jika sekuritas
bisa menurunkan harga perdana serendah mungkin. Semakin
banyak pengamat ribut, semakin bagus posisi saham itu.”
”Tetapi bagaimana kau bisa mengalokasikan saham itu kepada
individu tertentu? Bukankah ada prosedur pembagian yang adil
untuk seluruh calon investor?”
Aku tertawa, menggeleng. ”Seharusnya kalian yang lebih tahu.
Orang-orang pemerintahan, itu perusahaan pemerintah. Jika itu
perusahaan pribadi, terserah pemiliknya mengalokasikan.”
”Tetapi kau tetap butuh uang untuk membeli 10% saham
dengan harga 1.000 sebelum dijual 1.400 di bursa saham, bu-
kan?”
Aku menggeleng. ”Itu bisa diatur, mekanisme pinjaman dana
atau apalah. Yang bersangkutan bahkan tidak perlu sepeser pun
uang, cukup namanya saja yang terpasang. Transaksi berjalan,
selisih 400 perak dikali jumlah saham alokasi. Dia tinggal di-
transfer. Hanya saja, semua itu teoretis, jika ada yang benar-be-
nar mampu mengendalikan regulator pasar modal dan berniat
jahat. Lazimnya regulator pasar modal selalu tegas dalam urusan
ini.”
”Bukan main,” dia tertawa, semakin bersahabat, ”sepertinya
kami harus merekrut konsultan keuangan sepertimu dalam struk-
tur partai, Thom. Kau pasti punya ide lebih canggih, bukan?”
Aku menghela napas untuk kesekian kali, melirik pergelangan
386
Isi-Negeri Bedebah.indd 386 7/5/2012 9:51:15 AM