Page 386 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 386

ATM di kader-kader partai. Oh iya, kau mau jadi bupati atau
               gubernur, Thom?”
                 Aku tertawa hambar, menggeleng, sambil melirik pergelangan

               tangan,  hampir  pukul  17.00.  Pembukaan  konvensi  nyaris  usai,
               urusan ini semakin kapiran. Bagaimana aku bisa bertemu dengan
               putra mahkota jika aku masih terjebak di sini? Bicara melantur
               ke mana-mana seperti sedang asyik nongkrong di kafe.
                 ”Nah, kalau kau punya uang, itu bisa diatur. Kau tinggal setor
               berapa  miliar  untuk  partai,  sisanya  kami  yang  urus.  Itu  juga
               makelar, bukan? Ada mekanismenya. Ada tendernya. Jadi jangan
               heran, walaupun kau gagal, andaikata bertahun-tahun kemudian
               keluargamu terjerat kasus hukum misalnya, partai yang pernah
               mendukungmu tentu tahu diri melakukan balas budi.”
                 Aku  sekali  lagi  menggeleng,  berkali-kali  sejak  tadi  berusaha
               mengembalikan  jalur  pembicaraan  ke  soal  penyelamatan  Bank
               Semesta.
                 Lima belas menit lagi berlalu sia-sia.
                 ”Oh ya? Menarik sekali? Bagaimana melakukannya?”
                 Aku menelan ludah. Menyumpahi diri sendiri, kenapa pula aku
               kelepasan membahas cara lain yang lebih modern mengumpulkan
               uang partai dengan cepat. Situasi cemas, karena jarum jam terus

               bergerak, sementara orang di depanku tidak menunjukkan kabar
               apakah aku bisa bertemu dengan putra mahkota dan malah mem-
               buatku terperangkap dalam topik pembicaraannya.
                 ”Coba kaujelaskan, Thom? Ayolah, kau konsultan keuangan.”
               Dia tertawa.
                 Aku menggeleng. ”Bagaimana pertemuan dengan....”
                 ”Itu gampang diatur, Thom.”
                 ”Mereka sudah hampir selesai.”

                                         384




       Isi-Negeri Bedebah.indd   384                                 7/5/2012   9:51:15 AM
   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391