Page 381 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 381

Aku  menunjuk  Rudi  di  sebelah.  Rudi  demi  sopan  santun
               menjulurkan tangan, berkenalan.
                  ”Cocok  sekali  kau  memakainya.”  Orang  itu  tertawa  pelan,

               basa-basi.
                  ”Cocok?” Rudi melipat dahi.
                  ”Jas  yang  kaukenakan.”  Orang  itu  tertawa  lagi.  ”Kau  sudah
               mirip dengan petinggi partai lainnya.”
                  Rudi tidak berkomentar, hanya mengangguk.
                  ”Kita bicara di ruangan, boleh? Di sini berisik sekali.”
                  ”Aku harus bertemu dengan...,” selaku.
                  ”Tentu  saja  aku  tahu  kau  hendak  bertemu  dengan  siapa,
               Thomas. Erik sudah memberitahuku.” Orang itu memotong, de-
               ngan  gaya  bicara  bersahabat,  seperti  sudah  kenal  lama,  atau
               sebaliknya,  gaya  bicara  penuh  jebakan,  seperti  ada  banyak  ke-
               pentingan  dalam  setiap  intonasi  kalimat.  ”Tetapi  sekarang  dia
               sedang  ada  di  kursi  deretan  depan,  tidak  bisa  meninggalkan
               pidato penting.”
                  Aku  menelan  ludah,  hendak  menggeleng.  Jauh-jauh  aku
               datang ke Denpasar, lari dari kejaran pasukan khusus, aku tidak
               mau  bertemu  dengan  ajudan,  staf,  atau  apalah  dari  putra
               mahkota, siapa pun orang di depanku.

                  ”Sebenarnya ini pengeculian khusus, Thomas. Kau terlambat
               dua  jam  dari  jadwal.  Kalau  saja  Erik  tidak  membantu  banyak
               proyek-proyek terakhir kami, aku tidak punya waktu menemui-
               mu. Tenang saja, kalau memang apa yang hendak kausampaikan
               memang berharga, kau akan menemuinya, aku bisa mengaturnya.
               Kita bicara ringan dulu di ruangan lain, tempat yang lebih rileks.
               Ngopi-ngopi. Oke?”
                  Aku mengeluh dalam hati. Orang di depanku ini, siapa pun

                                          379




       Isi-Negeri Bedebah.indd   379                                 7/5/2012   9:51:14 AM
   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386