Page 393 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 393

”Ada apa, Thom?” Rudi bertanya lagi, tertawa kecil. ”Wajahmu
               mendadak  kusut  seperti  habis  ditinju  KO  oleh  anggota  klub
               yang masih ingusan. Ayolah, kau lebih tangguh dibanding siapa

               pun, kecuali melawanku tentu saja.”
                  Aku justru berseru pelan. Mataku persis menemukan nama-
               nama yang dimaksud dalam laporan rahasia milik relasi review
               keuangan  tempat  Julia  bekerja,  membuat  sopir  taksi  menoleh,
               ingin tahu apa yang terjadi. ”Eh, ada apa, Pak? Ada perubahan
               tujuan?”
                  Aku  mengabaikan  dua  kepala  yang  bertanya.  Aku  bergegas
               menekan tombol alamat telepon Kadek. Aku harus segera meng-
               hubungi  Kadek,  aku  mendesis  tidak  sabaran.  Urusan  ini  serius
               sekali.
                  Astaga, aku sudah memikirkan ini begitu lama, sejak sekolah
               di asrama, sejak berangkat menyelesaikan sekolah bisnisku, sejak
               meniti  karier  menjadi  konsultan  keuangan.  Dua  bedebah  dari
               masa  lalu  itu  terlalu  pintar  untuk  menjadi  otak  kejahatan.
               Mereka hanyalah bayang-bayang. Tidak lelah aku mengumpulkan
               ribuan kliping koran, berita tentang mereka, menelusuri banyak
               hal, menghubungkan informasi yang tersedia, melacak semuanya,
               tetap saja bagian itu menjadi misteri.

                  Pertanyaan itu tidak pernah terjawab. Setinggi apa pun posisi
               mereka saat ini, yang satu adalah orang kuat di kepolisian, satu
               lagi  di  kejaksaan,  mereka  tetaplah  kuli  lapangan.  Jika  mereka
               memang  sehebat  itu,  sepintar  itu,  mereka  jelas  akan  memilih
               berhenti menjadi aparat negara, memutuskan membangun sen-
               diri  imperium  bisnis  dan  kekuasaan.  Buktinya  tidak,  mereka
               hanya  asyik  menakut-nakuti  pebisnis  kelas  bawah,  tetapi  ter-
               gopoh membungkuk mencucikan kaki pebisnis raksasa.

                                          391




       Isi-Negeri Bedebah.indd   391                                 7/5/2012   9:51:15 AM
   388   389   390   391   392   393   394   395   396   397   398