Page 427 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 427

”Opa  tahu  apa  yang  sedang  kaulakukan.”  Opa  mengedipkan
               mata.
                  ”Opa mengenali rasi bintang, Tommy. Nelayan yang mengajari

               Opa selama berminggu-minggu di atas perahu kayu bocor. Ke-
               mudi otomatis kapal tidak menuju ke Hongkong, bukan?”
                  Aku menelan ludah.
                  Opa menghela napas dalam-dalam. ”Ah, bahkan hingga seka-
               rang,  Opa  selalu  merinding  membayangkan  cerita  itu.  Lihat,
               bulu lengan Opa berdiri. Ketakutan terbesar bagi seorang pelaut
               paling  tangguh  sekalipun.  Pasifik  tidak  menuju  ke  Hongkong,
               bukan?”
                  Belum  sempat  aku  menjawab  pertanyaan  retoris  Opa,  dari
               seberang sofa terdengar seruan tertahan. Bukan, itu bukan teriak-
               an agar kami berhenti bicara, atau menyuruh segera menghabis-
               kan makanan, menyuruhku bergegas kembali ke ruang kemudi,
               itu teriakan tertahan Wusdi untuk urusan lain.
                  Gelas plastik berisi teh panas terjatuh dari tangannya. Tubuh-
               nya  mendadak  terjerembap  ke  bawah  sofa.  Badannya  kejang-
               kejang.
                  ”Ram! Ram, apa yang telah kaulakukan?” dia berteriak marah,
               dari mulutnya keluar busa, meringis menahan sakit yang men-

               dadak menyergap perut, ulu hati, dan sistem saraf.
                  Tunga  berusaha  membantu,  meraih  tangan  Wusdi,  tapi  dia
               juga meluncur terjatuh, tangan kanannya tiba-tiba lumpuh tidak
               bisa digerakkan.
                  ”Apa  yang  terjadi?”  Tunga  berteriak  dengan  sisa-sisa  tenaga,
               menatap  gentar  tubuhnya  yang  tidak  bisa  digerakkan.  Butir
               peluh besar-besar menetes dari keningnya, wajahnya pucat, mem-
               biru,  lebih  banyak  busa  keluar  dari  mulutnya.  Tangan  Tunga

                                          425




       Isi-Negeri Bedebah.indd   425                                 7/5/2012   9:51:15 AM
   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432