Page 428 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 428

yang satunya masih sempat memegang ujung celana Ram, wajah-
               nya melotot menahan rasa sakit.
                 ”Tolong, Ram!” Tunga berusaha berdiri.

                 ”Kalian  berdua  tidak  pernah  becus  bekerja.  Kalian  justru
               membiarkan  musuh  lolos  berkali-kali.  Kalian  berdua  bedebah
               tidak  berguna,  merusak  seluruh  rencanaku  dan Tuan  Shinpei.”
               Ram  santai  menepis  tangan  Tunga,  berdiri,  mendorong  tubuh
               sekarat itu jatuh ke lantai. ”Kalian tidak berhak memperoleh apa
               pun di Hongkong. Akulah yang akan mengambil semuanya.”
                 ”Ram, apa yang telah kaulakukan?” Tunga berseru serak, be-
               lum mengerti.
                 ”Hanya  mengamankan  bagianku.  Semuanya.”  Ram  menye-
               ringai.
                 ”Kau… kau pengkhianat…!” Tunga mendesis. Di sebelahnya,
               Wusdi  bahkan  sudah  tidak  bisa  lagi  mengeluarkan  suara,  ter-
               kapar dengan tubuh mulai kaku.
                 ”Ayolah, siapa yang bukan pengkhianat di sini! Kalian, Tuan
               Shinpei, aku, semuanya.” Ram melemparkan gelas plastik berisi
               teh  panas  yang  telah  dicampur  dengan  racun. ”Kabar  baiknya,
               kalian sudah terbiasa dengan situasi ini, bukan? Pengkhianatan?
               Kabar buruknya, kalian dalam posisi dikhianati sekarang. Nah,

               tidak  ada  sakit  hati, Teman. Tidak  ada  dendam.  Semua  hanya
               soal uang. Selamat tinggal.”
                 Tunga  hendak  menjerit  penuh  amarah,  tapi  suaranya  hilang
               lebih  dulu  di  kerongkongan.  Wajah  birunya  segera  pucat,  dan
               hanya dalam hitungan detik, dia menyusul Wusdi. Dua bedebah
               itu terkapar oleh persekongkolan mereka sendiri.
                 Aku menelan ludah, mematung dari pojok kabin menyaksikan
               drama selama satu menit itu.

                                         426




       Isi-Negeri Bedebah.indd   426                                 7/5/2012   9:51:15 AM
   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433