Page 430 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 430

UA kali dilemparkan, dua kali suara debur air terdengar.
                 Pasifik  terus  melaju  ke  utara.  Lautan  terlihat  gelap  sejauh
               mata memandang.
                 Ram kembali masuk ke kabin, diiringi dua orang berseragam
               polisi  Singapura—yang  sebenarnya  pengawal  setia  Ram  dan
               Tuan Shinpei. Mereka baru saja melemparkan jasad Wusdi dan
               Tunga ke Laut Cina Selatan.
                 ”Lepaskan borgol mereka!” Ram memberi perintah, menunjuk
               pojok kabin.
                 Dua  orang  berseragam  polisi  Singapura  itu  mengangguk,
               melangkah cepat ke tempat kami duduk. Salah satu dari mereka
               melepas  borgol  Opa  dari  tiang  kabin,  satunya  lagi  berjaga-jaga
               dengan pistol teracung padaku.
                 ”Berdiri, Opa!” Ram membentak.
                 Opa  tertatih  berusaha  berdiri.  Napasnya  tersengal.  Wajah
               tuanya terlihat lelah dan meringis.


                                         428




       Isi-Negeri Bedebah.indd   428                                 7/5/2012   9:51:15 AM
   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434   435