Page 86 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 86

predikat wartawan terbaik salah satu review mingguan itu duduk
               di salah satu meja. Terlihat cantik dengan kemeja cokelat.
                 Aku kali ini tertawa, lepas.

                 ”Saat di pesawat?” Wartawan tabloid ekonomi lain ikut me-
               nimbrung  percakapan.  ”Kau  satu  pesawat  dengannya  dari
               London, Julia?”
                 ”Ya, dan itu perjalanan paling menyebalkan selama hidupku.”
                 Sembilan  peserta  pertemuan  lainnya  sepertinya  tertarik  de-
               ngan kalimat Julia, memasang wajah ingin tahu. Aku melambai-
               kan tangan, masih tertawa kecil. ”Come on, kalian ke sini bukan
               untuk mendengar tentang itu, bukan? Nantilah, kalau situasinya
               lebih baik, Julia akan berbaik hati menjelaskan bagaimana mung-
               kin pengalaman pertamanya naik pesawat terbesar, menghabiskan
               sepiring  kaviar,  dan  meminta  apa  saja  yang  ada  dalam  daftar
               menu pramugari menjadi sebuah perjalanan yang menyebalkan.
               Sekarang  aku  akan  memberi  kalian  kabar  yang  hebat.  Kalian
               wartawan,  editor,  media  massa  pertama  yang  mendengarnya.
               Kabar hebat yang sekaligus mengerikan.”
                 Peserta  pertemuan  kembali  sempurna  menatapku.  Satu-dua
               mengeluarkan alat tulis atau perekam.
                 Aku tersenyum menatap peserta pertemuan. Maggie seperti-

               nya mengerjakan PR-nya dengan baik. Dia berhasil mengundang
               seluruh media massa besar dan berpengaruh. Bahkan tiga peng-
               amat perbankan, keuangan, dan ekonomi nasional yang tulisan-
               nya sering memengaruhi opini publik ikut bergabung.
                 Peserta  pertemuan  menungguku,  gemas  melihatku  yang  ter-
               senyum.
                 ”Otoritas  bank  sentral  akan  menutup  Bank  Semesta.”  Aku
               akhirnya membuka mulut.

                                          84




       Isi-Negeri Bedebah.indd   84                                  7/5/2012   9:51:08 AM
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91