Page 489 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 489

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                Wim  Poli,  yang  berbunyi:  ―dengan  disaksikan  Laksamana  Maeda,
                Sukarno-Hatta  telah  megumumkan  kemerdekaan  Insonesia‖.  Lewat
                tengah  malam,  sementara  penduduk  kota  yang  muslim  sibuk  santap
                sahur,  kelompok  Sakata    memasang  pamflet  pada  dinding  kantor-
                kantor, tembok pagar pinggir jalan, dan pohon-pohon besar. Keesokan
                hariya,  tanggal  18  Agustus1945,  penduduk  kota  tersentak  melihat
                pamflet. Pembicaraan pun berkisar pada isi pamflet, dan tentang siapa
                                    24
                yang memasangnya.
                        Berita  proklamasi  sampai  di  Tanah  Toraja  sampai  seminggu
                kemudian,  yakni  pada  tanggal  24  Agustus1945.  Seorang  pimpinan
                pemuda,  bernama  Mahmud  (biasa  disebut  Guru  Mude),  menjadi
                pelopor  dalam  penyebarluasan  berita  proklamasi.  Di  Kota  Makale,
                ibukota Afdeling Tanah Toraja, Mahmud bekerjasama A. Y. K. Andi Lolo
                dan  Baledeng  Makawaru  menyusun  rencana  menyebarluaskan  berita
                kemerdekaan.  Ketika  itu,  kelompok  Mahmud  hanya  dikenal  sebagai
                perkumpulan Muhammadiyah dengan adanya A. Y. K. Andi Lolo dalam
                kelomok itu, perlahan-lahan anggapan sekitarnya berubah. Sedangkan
                para pendukung kemerdekaan menyebarluaskan kemerdekaan, tentang
                arti dan kebaikannya bagi peduduk, dan masyarakat luas menerima dan
                menyambut baik usaha para pemuda itu.

                        Berita  proklamasi  kemerdekaan  dibawa  oleh  Andi    Pageran
                Daeng Parani ke Watampone ketika ia kembali dari Jakarta tanggal 19
                Agustus1945.  Melalui  istana  Mangkau  (raja)  Bone,  berita  penting  ini
                tersebar  dari  mulut-kemulut.  Pihak  Heiho  pun  telah  menduga  masih
                akan  ada  perubahan  situasi  di  Indonesia.  Hal  itu nampak  dari adanya
                pembubaran  latihan  para  Heiho  dan  Seinendan.  Tentara  Jepang  di
                mana-mana  kelihatan  lesu    dan  tidak  bersemangat.  Dari  istana  Raja
                Bone, berita kemerdekaan disebarkan ke pedalaman. Pimpinan barisan
                Heiho, Seinendan, dan pendukung PNI Mr. Tajuddin Noer menyambut
                proklamasi, dan menjadi juru penerang.

                        Di  Soppeng,  berita  kemerdekaan  mulai  dibicarakan  secara
                berbisik  sejak  tanggal  22  Agustus1945.  Kemudian,  setelah  organisasi
                PNI (Pemuda Nasional Indonesia) terbentuk atas inisiatip Andi Mahmud,
                berita kemerdekaan tersebar luas. Andi Mahmud yang memiliki pesawat
                radio  sempat  mendengar  adanya  proklamsi  itu.  Ketik  itu,  ia  menjabat
                sebagai Kepala Distrik Liliriaja Onderafdeling Sopeng.






                                                                                 477
   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493   494