Page 493 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 493

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Seperti  halnya  di  Makassar,  sebagian  tokoh  pemuda
                berpengaruh  mengikuti  langkah-langkah  Dr.  G.S.S.J.  Ratulangi,  yakni
                mengambil  jalan  damai.  Pikiran  orang  tua  yang  menyayangi  nyawa
                anak-anaknya  bagai  menghambat  diadakannya  perlawanan  bersenjata
                terhadap  musuh  kemerdekaan.  Padahal,  pemuda  saat  itu  tidak
                menyayangi jiwanya, tergambar dalam tekad  Merdeka atau Mati.
                        Dari  Pare-pare,  berita  dan  dukungan  proklamasi  meluas  ke
                Soppengriaja Barru, terus ke Tanete, sekitar 70 KM sebelah selatan Kota
                Pare-pare.  Di  Daerah  Barru,  cita-cita  kemerdekaan  telah  cukup  lama
                diperkenalkan  kepada  penduduk.  Organisasi  PSII  dan  Muhammadiyah
                secara sembunyi-sembunyi menarik perhatian masyarakat ketika Jepang
                masih  berkuasa.  Pada  awal  kemerdekaan,  pihak  PSII  kembali
                meningkatkan  kegiatannya.  Para  pimpinan  organisasi  pergerakan
                nasional  itu  menjadi  juru  penerang  berita  kemerdekaan.  Hanya  saja,
                mereka segera tertangkap ketika Barru diduduki NICA.

                        Para pemuda asal Barru yang berdiam di Makassar seperti, Andi
                Mattalatta   dan   teman    seperjuangannya,   tidak   henti-hentinya
                memberikan  kesadaran  akan  kemerdekaan  kepada  penduduk  Barru,
                termasuk  yang  berusia  muda.  Pada  tanggal  28  Agustus1945  di
                Lapangan  Sumpang  Minangae  Barru,  dilakukan  pengibaran  bendera
                merah putih yang dipimpin oleh Andi Mattalatta. Pengibaran bendera
                tersebut sebagai isyarat komando kepada penduduk Barru agar bangkit
                mempertahankan kemerdekaan.
                        Tanete  biasanya  disebut  berkaitan  dengan  Barru,  sehingga
                menjadi Tanete-Barru. Di daerah itu pada awal September 1945 berita
                kemerdekaan diterima penduduk, dan dengan cepat tokoh masyarakat
                menyatakan  dukungannya,  sebab  berita  kemerdekaan  sudah  lama
                dinanti-nantikan.  Pemuka  PSII  yang  mempunyai  banyak  pengaruh  di
                Tanete  cukup  besar  andilnya  menyadarkan  penduduk  tentang
                kemerdekaan.  Berita  kemerdekaan  tiba  di  Tanete  dibawa  oleh  Abd.
                Rakhman  Gazali  bersama  H.  M.  Jauharuddin.  Abd.  Rachman  Gazali
                mendengar  berita  itu  dari  Ali  Malaka  di  Kota  Makassar.    Sebagai
                seorang  Kadhi  di  Tanete,  maka  berita  yang  disampaikannya  dinilai
                sangat  penting  oleh  masyarakat.  Mesjid  di  Tanete  menjadi  pusat
                pemberitaan  proklamasi  kemerdekaan.  Kadhi  Abd.  Gazali  bersama  H.
                M. Jauharuddin melaporkan berita penting kepada Kepala Pemerintahan
                Tanete, Andi Abd. Muis.
                                       28



                                                                                 481
   488   489   490   491   492   493   494   495   496   497   498