Page 490 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 490
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Penyebarluasan berita proklamasi di Wajo dimulai oleh putera
Andi Ninong bernama Andi Mahmud. Andi Mahmud atau nama lainnya
Andi Arif Muliyadi, datang dari Kota Makassar ke Kota Sengkang, ibu
Kota Kerajaan Wajo. Ia menyampaikan kepada ibunya, Andi Ninong,
bahwa di Kota Makassar para pemuda amat sibuk menyambut
proklamasi. Sesudah Lanto Daeng Pasewang tiba di Sengkang, rakyat
semakin banyak mengerti makna kemerdekaan yang baru saja
diumumkan.
Sesungguhnya berita proklamsi sudah masuk ke Wajo ketika
utusan dari Palopo menuju Makassar pada tanggal 24 Agustus1945. M.
Sanusi Daeng Mattata bersama M. Yusuf Arief yang menjadi utusan
Luwu, M. Sanusi Daeng Mattata, singgah di Wajo dan Bone menemui
Andi Panggaru dan Guru Anwar di Sengkang, sedangkan di Bone
menemui pemuda dan raja Bone. M. Sanuasi Dg. Mattata
menyampaikan kepada mereka tujuan perjalanannya dari Luwu ke
Makassar, yakni untuk menemui Dr. G.S.S.J. Ratulangi, dan menanyakan
kepastian proklamasi kemerdekaan. Namun demikian, Andi Panggaru
25
dan Anwar hanya menyebarkan berita penting itu di kalangan
sahabatnya dalam Muhammadiyah.
26
Setelah pihak keluarga Andi Ninong—bangsawan tinggi dan
pemangku salah satu jabatan utama dalam Kerajaan Wajo—
menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan dan menyebarluaskan
berita proklamasi, penduduk Wajo baru yakin kebenaran berita itu. Andi
Ninong adalah Ranreng Tua Kerajaaan Wajo bertempat tinggal dalam
istananya di Tempe, pinggiran Kota Sengkang.
Dr. G.S.S.J. Ratulangie bersama Lanto Daeng Passewang tiba di
Sengkang pada awal September 1945. Rombongan dari Makassar itu
langsung berhadapan dengan masyarakat Kota Sengkang pada hari
kedatangannya. Dalam pertemuan itu, dijelaskan tentang makna
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, dan cara-cara yang akan ditempuh
dalam usaha menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan. Peserta
rapat umum mengucapkan ikrar, bahwa Rakyat Wajo berdiri di belakag
RI. Keesokan harinya, Dr. G.S.S.J. Ratulangie bersama Lanto Daeng
Passewang meneruskan perjalanan ke Bone.
Berita proklamasi kemerdekaan telah mencapai seluruh pelosok
Sulawesi Selatan pada pertengahan September 1945. Mereka
mendukung proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 serta bersiap
478