Page 24 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 24

Tema Baru Historiografi Bagi Pembelajaran Sejarah Tingkat SMA/SMK di Jawa Timur | 19


           tono Kartodirdjo pada tahun 1960an mulai  sejarah perempuan,  sejarah kehidupan
           memperkenalkan  social-scientific  history,  sehari-hari,  sejarah lingkungan, sejarah
           sejarah  dengan  menggunakan  pendekatan  kuliner, dan sebagainya. Hal itu terjadi
           ilmu-ilmu  sosial  (Kartodirdjo, 1993), na-  karena  para  sejarawan  Indonesia  mulai
           mun pada perkembangannya hanya sedikit  berusaha menulis sejarah yang tidak men-
           golongan  yang dapat  mengikutinya.  Hal  jenuhkan.  Selama  ini sejarah hanya ber-
           ini  juga  tidak  dapat  dilepaskan  dari  pen-  cerita masa lalu orang besar dan peristiwa
           garuh kekuatan politik  pemerintah  Orde  penting saja. Padahal yang terjadi di masa
           Baru pasca 1960an. Urusan pendidikan  lalu tidak hanya itu. Masa lalu berisi hal
           dan ilmu pengetahuan memang tidak dapat  yang kompleks mulai dari peristiwa besar
           dilepaskan  dari pengaruh politik.  Hal ini  hingga peristiwa kecil, bahkan peristiwa
           dapat dilihat pada campur tangan pemerin-   yang tidak penting sekali pun.
           tah dalam Seminar Sejarah Nasional tahun        Meski demikian,  jika  dihubungkan
           1970. Pemerintah sejak saat itu mengambil  dengan kondisi pembelajaran sekolah saat
           alih peran pendidikan dan pengajaran seja-  ini penulis merasakan keprihatinan intelek-
           rah nasional (Tirta, 2017:116; Ngabiyanto,  tual.  Hingga  saat  ini  pembelajaran  sejar-
           dkk, 2019).                                 ah  di  Sekolah  Menengah  Atas/Kejuruan
               Berbicara  tentang  historiografi  dan  (SMA/SMK) masih belum menampakkan
           pembelajaran sejarah di Indonesia dewasa  tema-tema  baru  dalam  khazanah  sejarah
           ini  tidak dapat dilepaskan  dari  pendekat-  Indonesia. Walaupun sudah ada kurikulum
           an “Sejarah Nasional”, “Sejarah Global”,  baru yang diterapkan  (Kurikulum  2013
           dan “Sejarah  Lokal”.  Pada konsep yang  dan Kurikulum  2013 Revisi),  tapi  materi
           pertama, sejarah harus sesuai dengan versi  pembelajaran sejarahnya masih tetap sama
           pemerintah dan membahas peristiwa-peris-    mengikuti  materi-materi  sebelumnya.  Se-
           tiwa penting di lingkup nasional. Konsep  jarah Indonesia hanya dipelajari dan dih-
           yang kedua lebih pada pendekatan tentang  afalkan  sesuai dengan  urutan  tahun  demi
           sejarah berbagai hal di dunia, sejarah ten-  tahun. Seperti halnya buku babon Sejarah
           tang konektifitas antarwilayah, dan sejarah  Nasional Indonesia (SNI), peristiwa yang
           tentang integrasi bangsa (Tirta, 2017:109).  dijelaskan juga sama, yaitu perkembangan
           Kedua konsep tersebut kemudian mendapat  sosial dan politis Indonesia sejak jaman
           kritik dari sejarah lokal. Seringkali peris-  purba hingga jaman  kontemporer.  Tentu
           tiwa kecil maupun permasalahan kecil di  saja bahan ajar yang digunakan bersumber
           berbagai  daerah di Indonesia luput dari  dari buku teks yang diproduksi dan dikon-
           perhatian sejarawan. “Kita sering lebih ce-  trol oleh pemerintah (Purwanto, 2006).
           pat tahu apa yang jauh di sana dibanding        Hal ini dapat mempersempit  pandan-
           dengan apa yang terjadi di sekitar lingkun-  gan peserta didik terhadap sejarah karena
           gan hidup kita” (Hariyono, 2017:160).       dari dulu yang dipelajari  hanya masalah
               Namun, dalam dua  dekade  terakhir  politik. Walaupun Kurikulum 2013 Revisi
           ini mulai berkembang berbagai jenis his-    yang mencakup literasi informasi dan ket-
           toriografi  baru  di  Indonesia  dengan  ber-  erampilan abad 21 sudah diterapkan, tapi
           macam-macam  pendekatannya.  Seperti  kenyataannya masih belum mampu menge-



                                                                                Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29