Page 27 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 27

22 | Ronal Ridhoi

           bangsaan  dan pengembangan  kehidupan  ah,  terlebih  juga  para  pengajar  dan  pen-
           kebangsaan di masa kini dan masa depan.  didik sejarah. Anggapan selama  ini yang
           Dengan demikian maka pendidikan karak-      memperlihatkan pelajaran sejarah sebagai
           ter  semakin  sulit  untuk diajarkan  kepada  pembacaan  fakta  secara  kronologis dan
           peserta didik.                              mendongengkan peristiwa perlu diubah
               Substansi buku teks yang demikian itu  menjadi  pembelajaran  yang mampu mer-
           hanya melatih peserta didik untuk mengh-    angsang  aktivitas  berpikir  kritis  analitis.
           afal alur cerita peristiwa-peristiwa penting  Paradigma ini yang nantinya dapat mem-
           dalam buku teks tersebut. Jika demikian  perkuat konsep dan logika peristiwa seja-
           pengajaran  sejarah di tingkat SMA/SMK  rah  (Widja,  2018:3).  Selain  itu,  tema-te-
           terkesan masih membosankan. Peserta di-     ma baru penulisan historiografi juga perlu
           dik  seperti  mendengarkan  dongeng  dari  dimunculkan.  Sejarah  harus beralih  dari
           guru. Mereka jarang  untuk bisa  mema-      tema  politis  menuju  tema-tema  alternatif
           hami apa makna peristiwa dan apa yang  seperti sejarah lingkungan, kearifan lokal,
           ada  di balik  peristiwa  masa  lalu  itu.  Di  sosial-ekonomi,  dan  sejarah  kehidupan
           sini kemudian peran seorang guru sangat  sehari-hari yang lebih manusiawi. Hal ini
           dibutuhkan. Setelah menceritakan sejarah  merupakan upaya agar peserta didik tidak
           kepada peserta didik kemudian guru harus  menganggap pelajaran sejarah sebagai pe-
           membantu memahamkan makna peristiwa  lajaran hafalan yang menjenuhkan.
           tersebut.
               Seorang guru sejarah profesional mem-   Sejarah Tematik dan Pencarian Format
           punyai peranan penting dalam  menum-        Historiografi Penunjang Buku Teks
           buhkan kesadaran  historis peserta  didik.
           Walaupun hingga saat ini masih banyak  Berbagai permasalahan dalam pembelajar-
           guru sejarah  dadakan karena  masih  ada  an sejarah yang telah dibahas sebelumnya
           (mudah-mudahan  sudah tidak  ada)  guru  memerlukan  penyelesaian.  Dalam  hal  ini
           sejarah yang berasal dari bidang keilmuan  penulis  menawarkan  sejarah  tematik  de-
           bukan sejarah. Akibatnya sejarah pun dia-   ngan perspektif ilmu tertentu untuk meng-
           jarkan seadanya sesuai target di setiap per-  kaji peristiwa masa lalu. Sejarah tematik
           temuannya. Permasalahan ini menjadi se-     berarti  menulis  historiografi  dengan  tema
           makin kompleks ketika guru tersebut tidak  baru yang mulai  beralih  dari sudut pan-
           memiliki logika berfikir historis dan hanya  dang politik ke sudut pandang lain (seper-
           mendongeng saja kepada peserta didik.  ti ekonomi, kebudayaan, lingkungan, dan
           Maka dari itu, perlu kombinasi yang baik  kehidupan sehari-hari). Selama ini histo-
           antara kurikulum, buku teks, dan guru seja-  riografi  Indonesia  hanya  mengkaji  peris-
           rah. Hal ini dilakukan agar pengajaran se-  tiwa yang dianggap penting secara sosial.
           jarah pun tidak sekedar mendongeng, tapi  Peristiwa yang dianggap tidak penting se-
           juga memahami karakteristik dan melatih  cara sosial seolah-olah tidak ada muatan
           peserta didik untuk berfikir kritis.        sejarah di dalamnya (Purwanto, 2006:42).
               Dengan  demikian  maka  perlu  upaya  Pertanyaan  yang muncul  kemudian,  apa-
           revitalisasi  terhadap pembelajaran  sejar-  kah  historiografi  hanya  berbicara  orang-



               Jurnal Sejarah
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32