Page 26 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 26
Tema Baru Historiografi Bagi Pembelajaran Sejarah Tingkat SMA/SMK di Jawa Timur | 21
jarawan akademis (academic historian). saan politis yang berlangsung, tetapi juga
Bahkan interpretasi antarsejarawan ak- kondisi sosial-ekonomi rakyat yang mem-
ademis pun juga berbeda satu sama lain bentuk jaringan sosial dan sistem ekonomi
(Hasan, 2018:xxi). Hal ini berarti sejarah tertentu. Hal yang serupa juga terjadi pada
akan mempunyai banyak versi. Sementa- buku teks sejarah untuk kelas XII (lihat
ra pemerintah hanya menyukai versi yang gambar 1). Pembahasannya juga cend-
tunggal agar peserta didik tidak bingung erung politis berdasarkan periode penguasa
akan kebenaran peristiwa di masa lalu itu. tertentu, dari tahun 1940an hingga setahun
Pertanyaannya, apakah langkah pemerin- sebelum buku ini diterbitkan (Kemdikbud,
tah dalam kurikulum tersebut sudah tepat? 2015). Belum ada tema baru dan perspektif
Dan apakah langkah itu dapat membuat pe- baru yang terlihat dalam buku teks terse-
serta didik berpikir kritis? but. Aktivitas masa lalu yang berhubungan
Selanjutnya yaitu permasalahan buku dengan peristiwa penting dan tokoh pent-
teks sejarah. Buku teks yang beredar di ing menjadi ciri utama yang tidak bisa dit-
lingkungan pendidikan dasar, menengah, inggalkan oleh pemerintah.
hingga pendidikan tinggi bersumber dari
buku Sejarah Nasional Indonesia (SNI) Ji-
lid 1-6 tahun 1975, 1982, dan dimutakhir-
kan tahun 2008. Buku tersebut merupakan
proyek buatan Orde Baru, yang mana pada
saat itu peristiwa-peristiwa dalam buku
SNI hanya berdasarkan perspektif dari pe-
merintah (Suwignyo, 2014:117). Sebagai
sumber pembelajaran sejarah, pemerintah
memproduksi buku teks dengan semangat
objektivitas yang tinggi sehingga peristiwa
masa lalu direpresentasikan dalam urutan
fakta yang kronologis dan kaku. Buku teks Sampul buku teks sejarah kelas X dan XII Kuriku-
sejarah menceritakan peristiwa demi peris- lum 2013 Revisi. Sumber: google.com
tiwa sedangkan unsur manusia menjadi
kurang penting. Bahkan seringkali meng- Seperti yang diungkapkan Hasan
abaikan muatan pendidikan karakter dari (2018:xxi), keberadaan pelaku sejarah da-
seorang tokoh dan dari setiap peristiwa lam buku teks hanya diwakili dengan nama
masa lalu itu. dan kegiatan fisik mereka, seperti kegiatan
Contohnya yaitu buku teks sejarah un- pertemuan, rapat, pengerahan massa, pen-
tuk siswa SMA/SMK kelas X yang mencer- angkapan, pembuangan, pemenjaraan, dan
itakan peradaban Nusantara jaman Prase- melakukan kegiatan politik. Identitas mer-
jarah, lalu dilanjutkan penjelasan tentang eka, perasaan, ide dan pemikirannya, serta
kekuasaan politis kerajaan-kerajaan besar gagasannya masih absen dalam penulisan.
di Nusantara (Kemdikbud, 2014). Padahal Padahal unsur-unsur tersebut sangat pent-
di masa lalu periode itu tidak hanya kekua- ing untuk mengembangkan wawasan ke-
Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019