Page 119 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 119
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
BAB III
DASAWARSA IDEOLOGI
PERGULATAN PEMIKIRAN BANGSA
1920 – 1930-AN
3.1. “Hasrat Kemajuan” di Hindia Belanda
Kemajuan pemikiran tokoh bangsa untuk mewujudkan
Indonesia diawali adanya hasrat kemajuan dengan publikasi pikiran-
pikiran tokoh pergerakan melalui surat kabar. Di antara tokohnya adalah
Rivai, Marco Kartodikromo, Wahidin Sudirohusodo, dan lain-lainnya.
Melalu surat kabar dan majalah yang dicetak, kemudian didistribusikan
melalui pengangkutan kereta api ke kota-kota di Hindia Belanda dan
juga melalui pos, pemikiran itu menyebar ke berbagai kalangan.
Satu di antara tokoh pemikir tersebut adalah Ahmad Abdul
Rivai, ia adalah lulusan dokter dari Belgia. Setelah lulus Rivai tidak
langsung menjadi dokter, tetapi malah memilih pekerjaan lain di luar
pengetahuan kedokterannya, yakni jurnalistik. Van Heutsz menawari
Rivai untuk memimpin redaksi Bintang Hindia sebagai redaktur dan
editor. Bintang Hindia adalah dwi mingguan yang dalam tulisannya,
Rivai menyebutnya sebagai “soerat tjerita” dengan tujuan untuk
memajukan pengetahuan rakyat hingga bisa mencapai status bangsawan
pikiran. Pada terbitan tersebut, Rivai merumuskan sendiri perihal
keningratan yaitu bangsawan usul dan bangsawan pikiran.
Bangsawan usul menurut Rivai ialah golongan ningrat yang
memperoleh status priyayinya dari faktor keturunan. Bangsawan pikiran
lahir dari hasil perjuangannya, pencapaian intelektualnya, dan kaum
yang mau belajar.
Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya 111