Page 235 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 235

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern




                           …semua  orang  mufakat  juga,  bahwa  republik  yang  akan
                           dibangunkan  memakai  majelis  wakil  rakyat.  Tetapi  kalau
                           saya  katakan,  agar  republik  yang  bersifat  begitulah  yang
                           dibangunkan,  orang  akan  menolaknya  pula,  karena  dalam
                           dua  buah  perkataan  itu  pada  waktu  sekarang  ini  menurut
                           pendapat  saya,  terkandung  setan  dan  iblis.  Tentang
                           maksudnya  saya  mufakat,  apalagi  untuk  mempercepat
                           datangnya kemerdekaan, yang Pemerintah sendiri juga sudah
                           mengharap-harapkan  dan  kita  minta,  supaya  kita  segera
                           bersatu.  Hendaklah  tujuannya  saja  diambil,  dan  jangan
                           ditambah  dengan  “republik”  yang  tidak  tuan  sukai.
                           Gambarkan  saja  apa  yang  tuan  sukai  yaitu  bahwa  negara
                           dikepalai oleh seorang pemimpin yang tidak turun-temurun
                           dan  dimufakati  oleh  rakyat,  dengan  pemerintahan  yang
                           berdasarkan  rakyat  dan  permusyawaratan.  Adapun  nama
                           “republik”  itu,  dapat  juga  disebutkan  dalam  bahasa
                           Indonesianya  dengan  singkat,  ialah  “kedaulatan  rakyat”.
                           Kalau perkataan itu tidak disukai marilah kita mencari yang
                           lain.  Pendeknya  maksudnya  sajalah  yang  diperlukan.
                           Biarpun  perbantahan  disini  tidak  akan  menimbulkan  apa-
                           apa, karena kita semua sudah saudara yang serapat-rapatnya,
                           tetapi kalau dilihat oleh mata musuh, perbantahan itu tidak
                           baik.  Perbantahan  itu  tidaklah  baik,  sungguhpun  di
                           dalamnya  ada  sifat  yang  baik  dan  tidak  menyebabkan
                           sesuatu  apa,  tetapi  memberi  kesan  keluar  yang  tidak  baik.
                           Sebab itu ambil saja isinya. Saya mufakat dengan isinya dan
                           dengan  lekas  datangnya  Indonesia  Merdeka.  Dahulu  saya
                           tidak mufakat, tetapi karena kemudian tujuan itu yang saya
                                                                   31
                           rasa benar, saya sekarang mufakat sekali…

                Sementara  itu  Mr.  Susanto  Tirtoprodjo  mengemukakan  pendapatnya
                mengenai bentuk Negara. Susanto memberikan penjelasan tentang beda
                uni dan federasi.  Dalam Negara  uni: yang berhak untuk berhubungan
                dengan  luar  negeri,  hanya  dan  melalui  pemerintah  pusat.  Sedangkan
                dalam Federasi yang bercorak Bondstaat: baik pemerintah pusat maupun
                pemerintah daerah berhak berhubungan dengan luar negeri. Pemerintah
                pusat  berhak  mengadakan  aturan  langsung  untuk  semua  penduduk.
                Dalam  Statenbond,  pemerintah  pusat  tidak  berhak  langsung  membuat
                aturan  untuk  penduduk,  melainkan  hanya  dengan  perantaraan
                pemerintah daerah.
                      …dengan  mengingat  itu    saya  memilih  bentuk  Uni,  seperti  juga
                      yang  dirancangkan  di  dalam  rancangan  Undang-undang  Dasar
                      yang  telah  saya  usulkan.  Tentang  republik  atau  kerajaan,  seperti
                      saya  alami  di  desa-desa,  memang  rakyat  jelata  hanya  mengenal
                      bentuk  negara  sebagai  kerajaan  mengenai  pekerjaannya…  maka



                                              Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya   227
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240