Page 236 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 236

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern



                      untuk  menjamin  persatuan,  kami  merancangkan  adanya  Kepala
                      Negara yang dipilih untuk waktu yang tertentu tetapi tidak disebut
                      presiden, dan bentuk negara yang tidak disebut republik, malahan
                      dalam  Undang-Undang  Dasar  dimuat  kemungkinan,  bahwa
                      Kepala Negara yang sangat berjasa dan dicintai oleh rakyat, dapat
                                                       32
                      dinobatkan jadi raja kemudian hari…

                Anggota  BPUPKI  Dahler  menyampaikan  pendapatnya  bahwa  yang
                paling penting adalah Indonesia merdeka selekas-lekasnya.
                           …pada sidang yang pertama pendirian saya tentang bentuk
                           negara,  dan  saya  minta  bentuk  negara  itu  hendaknya
                           kerajaan. Sebab pendirian saya tentang politik umum boleh
                           dikatakan sudah terkenal sama sekali, sudah puluhan tahun
                           saya  menguraikan  pendirian  saya  tentang  hal  itu.  Boleh
                           dikatakan bahwa saya republikein 100%.  Akan tetapi kalau
                           orang  bertanya:  apakah  sebabnya  engkau  sekarang  minta
                           monarchie,  jawab  saya:  karena  waktu  itu  saya  memikirkan
                           pepatah  atau  perkataan  seorang  filsafat  ketimuran  yang,
                           sayang  sekali,  saya  lupa  namanya,  maka  saya  mengatakan
                           kerajaanlah yang memang merupakan suatu corak kemajuan
                           kemanusiaan, kemajuan agama dan kemajuan segala-galanya
                           di  dunia  ini,  sebab  raja  itulah  yang  selalu  menjadi  wakil
                           Allah  di  dunia  ini…  Pikiran  saya  sekarang  belum  sampai
                           kepada  pertanyaan  republik  atau  kerajaan,  bagaimanpun
                           juga,  yang  terutama  dewasa  ini  ialah  sudah  tentu  soal
                           kemerdekaan. Bagaimanapun juga jalannya, bagaimana juga
                           ikhtiarnya,  bagaimana  juga  akalnya,  asal  kita  mendapat
                           kemerdekaan dulu, dan menurut pikiran dan pendirian saya,
                           lain  daripada  kita  bangsa  Indonesia  sendiri  tidak  ada  yang
                           dapat memberikan kemerdekaan kepada kita, tidak ada yang
                                                           33
                           dapat menyatakan kita merdeka…

                Dalam  tanggapannya  Mr.  Muh.  Yamin  memberikan  pandangannya
                tentang bentuk negara:
                           Keberatan, bahwa republik itu kata asing, barangkali sangat
                           ringan,  karena  di  antara  segala  perkataan  yang  sangat
                           gemuruh,  yang  sangat  lazim,  ada  banyak  pula  yang  asing.
                           Oleh  sebab  itu  jangan  kita  malu  memakai  perkataan  itu,
                           karena perkataan harus berhubungan juga dengan kemauan
                           kita…
                           saya tetap berpendirian menolak federalism dan menyetujui
                           unitarisme; kalau mendapat kesempatan dalam penyusunan
                           aturan  negara  nanti,  akan  saya  bicarakan  dasar  unitarisme,
                           yaitu kesatuan Indonesia, tidak pecah-pecah, baik mengenai




                228    Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241