Page 31 - E-MODUL TITRASI ASAM BASA
P. 31

3.  Titrasi basa lemah dengan asam kuat
                             Contoh yang diambil untuk basa lemah dan asam kuat adalah NH4OH 0.10
                      M  dan  HCl  0,10  M.  larutan  yang  dititrasi  di  sini  adalah  basa  lemah,  sedangkah

                      penitrasinya adalah asam kuat. TItrasi ini mirip dengan titrasi asam lemah dengan
                      basa  kuat.  Pada  titik  ekuivalen,  larutan  hanya  mengandung  garam  NH4Cl  yang

                                                                             -10
                                           +
                      mengahsilkan ion NH4  yang terhidrolosis (Kh = 5,6 x 10 )
                         pOH   = -log √  h Cg

                                                    25
                                                -3
                                    = -log √5,6 x 10  x     x 0,1
                                                    50

                                = 5,28


                                Kurva titrasi  turun tajam  pada pH 8 s/d  2 sehingga metil jingga dapat
                         dipakai sebagai indikator, karena perubhan warnanya pada pH 3,1 s/d 4,4, yaitu

                         dari kuning ke merah.

                                Dalam  analisis,  perhitungan  dilakukan  pada  titik  ekuivalen,  yaitu  saat

                         terdapat  kesetaraan  mol  H+  dengan  mol  OH-.  Jumlah  mol  dapat  dicari  dari

                         volume  (V)  dan  kemolaran  (M),  baik  untuk  asam  maupun  basa,  dengan
                         menggunakan rumus


                                               +        +         -          -
                                           VH  x  M H  =  VOH  x  M OH

                                Persamaan ini dipakai untuk menghitung konsentrasi larutan asam atau
                         basa, setelah didapat titik akhirnya.


                           E         INDIKATOR ASAM BASA

                              Indikator Titrasi Asam Basa
                                Titik  ekuivalen,  sebagaimana  kita  ketahui,  ialah  titik  pada  saat  jumlah


                         mol ion OH- yang ditambahkan kelarutan sama dengan jumlah mol ion H+ yang

                         semula  ada.  Jadi,  untuk  menentukan  titik  ekuivalen  dalam  suatu  titrasi,  kita


                         harus mengetahui dengan tepat berapa volume basa yang ditambahkan dari buret

                         ke  asam  dalam  labu.  Salah  satu  cara  untuk  mencapai  tujuan  ini  ialah


                         menambahkan  beberapa  tetes  indikator  asambasa  kelarutan  asam  saat  awal




                                                                                                         27
       E MODUL TITRASI ASAM BASA

                 SMA/MK KELAS XI
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36