Page 100 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 100

Gubernur Soerjo terus berupaya mencari          Pemberontak oleh Bung Tomo merupakan salah
                 jalan keluar dari situasi kemelut. Lewat para   satu faktor penting dari semakin bertambahnya
                 pembantunya, Gubernur tetap berusaha agar       tenaga tempur di medan perang.
                 Mallaby dan Sekutu kembali ke jalur kesepakatan.
                 Namun, kondisi semakin memanas seiring dengan   Hingga hari kedua pertempuran arek-arek
                 terjadinya insiden di Kedungdoro dan Keputren.   Suroboyo telah menewaskan sekira 400 serdadu
                 Sekelompok tentara Inggris berkebangsaan India   Inggris, termasuk 16 perwira. Komandan pasukan
                 menembakkan senjatanya secara provokatif        Sekutu di Asia Tenggara, Jenderal Sir Philip
                 sehingga menimbulkan aksi balasan dari pejuang   Christison, segera meminta Sukarno-Hatta
                 Republik. Berbagai insiden tersebut pada akhirnya   meredakan kemarahan arek-arek Suroboyo yang
                 bermuara pada pertempuran besar melawan         tak terbendung. Untuk memenuhi permintaan
                 pasukan Sekutu. Gubernur Soerjo menyerahkan     Christison, pada 29 Oktober rombongan
                 komando pertempuran kepada para pemuda          Presiden Sukarno bertolak ke Surabaya bersama
                 pejuang. Total pasukan yang dikerahkan saat itu   Menteri Pertahanan Amir Sjarifoeddin dengan
                 mencapai sekitar seratus ribu orang dan terus   menggunakan pesawat RAF milik Inggris. Dengan
                 bertambah dari jam ke jam. Mereka gabungan      disertai para perwira Inggris, rombongan langsung
                 relawan dari kampung-kampung dan kota-kota      ke kantor gubernur untuk berunding dengan
                 lain di Jawa Timur seperti Mojokerto, Malang,   Gubernur Soerjo. Di hadapan Presiden dan Wakil
                 Sidoarjo, Jombang, Bangil, dan Pasuruan.        Presiden para pemimpin Jawa Timur menjelaskan
                 Semangat tempuryang digaungkan dari Radio       situasi terakhir di Surabaya kala itu. Mereka























































                 Sukarno berkeliling kota Surabaya untuk menenangkan masa. Dok. Perpustakaan Nasional


                 86                                               ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105