Page 142 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 142
Quran maupun, sebernanya lebih mengarah pada pembentukan manusia yang
baik, manusia ideal dan insan kamil.
Deskripsi Tuhan tentang Zat-Nya sendiri memberi pelajaran kepada
manusia tentang kesadaran dirinya sendiri (cogito), yang secara rasional dapat
diketahui dengan melalui perasaan diri (self feeling). Penyebutan Tuhan tentang dza-
Nya sendiri, sama persis dengan cogito yang ada dalam diri manusia yang berarti
menunjukkan tentang keberadaannya. Itulah sebabnya, deskripsi pertama dalam
aushaf (sifat-sifat) Tuhan adalah wujud (keberadaan). 107
Adapun deksrip-Nya tentang sifat-sifat-Nya, berarti ajaran tentang
kesadaran akan lingkungan dan dunia, sebuah kesadaran akan berbagai persepsi
dan ekspresi teori-teori lainnya.
Penafsiran Hanafi bahwa deskripsi Dzat dan sifat tuhan telah mengarah
pada pembentukan manusia idela, menurut kaum Muktazilah, sifat-sifat Tuhan
sebagaimana yang dideskripsikan dalam asmaul-husna sebenarnya adalah
pelajaran bagaimana manusia harus bertindak dan bersikap. Artiya, itu adalah sifat-
sifat yang harus dipunyai dan dilakukan oleh seorang muslim. Jadi bukan penjelasan
tentang eksistensi Tuhan, apalagi tentang ke-Maha Kuasaan Tuhan. 108
Konsep ini juga tidak berbeda dengan apa yang dimaksud oleh kaum sufi
dengan istilah insan kamil. Menurut Al-Jilli, insan kamil adalah orang yang
mampu merefleksikan sifat-sifat keagungan Tuhan, sehingga ia menjadi
perwujudan Tuhan di bumi.
2. Sifat Tuhan dan Kesadaran Lingkngan
Adapun penjelasan tentang sifat-sifat-Nya (aushuf) berarti ajaran tentang
kesadaran akan lingkungan dan dunia. Sebagai kesadaran yang lebih
menggunakan desain, sebuah kendaraan akan berbagai presepsi dan ekspresi teori-
teori lain. Jika dzat mengacu pada cogito, maka sifat-sifat mengacu pada cogitotum.
Keduanya adalah pelajaran dan harapan Tuhan pada manusia, agar mereka sadar
107 Dr. H. Nunu Burhanuddin, Lc, M.A., Ilmu Kalam Dari Tuhid Menuju Keadilan, (Depok :
Prenadamedia Grup, 2018), Hal. 165
108 Khalid al-Bagdadi, al-Imam wa al-Islam, (Istanbul: Hakikat kitabevi, 1985), Hal 21-26
134