Page 36 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 36
Duabelas iamam yang terakhir adalah Muhammad bin Hasan atau dikenal
dengan Muhammad al-Mahdi sebagai imam yang dijanjikan.
Adapun imam-imam yang dua belas itu, Ali bin Abi Thalib, Hasan
bin Ali, Husain bin Ali, Ali bin Husain, Muhammad bin Ali, Ja‟far bin
Muhammad, Musa bin Ja‟far, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali, Ali bin
Muhammad, Hasan bin Ali, dan Muhammad bin Hasan.
3. Syiah Lima atau Syiah Zaidiyah
Syiah Zaidiyah adalah Syiah yang mengimami Zaid bin Ali bin
Husain bin Ali bin Abi Thalib lahir pada tahun 80 H. Dimasa hidupnya
Zaid senang terhadap keilmuan, dan memiliki hubungan baik terhadap
ulama-ulama pada zamannya, diantanya Washil bin Atha‟ dan Abu
Hanifah. Dan disebut dengan Syiah Lima, karna hanya percaya terhadap
Imam yang lima, yaitu Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali, Husain bin Ali,
dan Zaid bin Ali. Zaid bin Ali dikenal dengan Asy-Syahid, karna
dipenggal oleh raja pada saat itu, Hisyam ibnu Abd Malik, atas
pemberontakannya pada tahun 122 H.
Jika dibandingkan dengan kelompok Syi‟ah lainnya, kelompok
Syi‟ah Zaidiyah ini lebih moderat dan lebih dekat dengan paham
Ahlussunnah wal Jama‟ah. Sebab mereka tidak mengangkat para imam
kepada derajat kenabian, bahkan tidak sampai mendekati itu. Menurut
mereka, para imam perupakan manusia paling utama setelah Nabi
Muhammad. Mereka juga tidak mengkafirkan para sahabat, khususnya
mereka yang telah dibai‟at Ali ra., mereka juga mengakui kepemimpinan
mereka.
Zaid belajar ilmu kepada ayahnya, Ali Zaenal „Abidin, dan
saudaranya Muhammas al-Baqir. Ia juga belajar agama kepada ulama-
ulama yang lain di masa itu, beberapa pemikirannya disinyalir lebih
condong kepada Mu‟tadzilah, dikarnakan Ia pernah belajar kepada Washil
bin Atha‟. Ia belajar banyak degan Washil bin Atha‟, terutama pada bidak
Ushul dan Furu‟ dengan matang.
Imam Zaid sangat menghormati para shahabat Nabi, terutama yang
menjadi Khalifah sebelumnya, Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab,
dan Utsman bin Affan. Bahkan kepemimpinan Abu Bakar dan Umar bin
Khatthab dianggapnya sebagai Khilafah Rasyidah (pemimpin yang sangat
28