Page 19 - E- Modul penelitian Tata Rias dan Kecantikan
P. 19

(1)  berfikir  dengan  kuat  (think  aloud),  (2)  mengkod  tingkah  laku  (labeling  behaviors),  (3)

               pemulihan  strategi  (recovery  strategies),  (4)  perekaman  (tape  recording),  (5)  membuat  memo
               (memoing), (6) pengesanan (tracking), (7) mendorong (prompting), (8) mengadakan pertemuan

               (conferencing), (9) menjebatani (bridging), dan (10) rekaman pengamatan (recorded observational
               ).  Ke  sepuluh  strategi  metakognitif  dalam  pemantauan  dapat  digunakan  oleh  pelajar  untuk

               memeriksa kemajuan belajarnya.

                      Fasa  penilaian  lebih  seperti  cermin,  melihat  lebih  hati-hati  dan  menyediakan      sebuah
               tinjauan  yang  lebih  dalam.  Serupa    dengan  ketika  mahasiswa  melihat  kembali  pembelajaran

               mereka lewat alat-alat penilaian, mereka lebih sering  memilih penilaian yang bersifat cermin.
               Mereka  ingin  mengerti  nuansa-nuansa  tersebut.  Melalui  penilaian  mahasiswa  diberikan

               pemandangan yang lebih besar atau lebih luas dalam belajar,  tumbuh dan berkembang.


    F. Pengenalan Pembelajaran Proses Kreatif (Proses Kreatif  Simplex Basadur)



               Pengajaran   kreatif menurut Torrance (1988)   merupakan pengajaran untuk mengembangkan

               kreativitas siswa/mahasiswa yang meliputi adanya kaitan kreatif guru/dosen dengan mahasiswa
               dan digunakan strategi  mengajar kreatif yang dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

               NACCCE (1999) mendeskripsikan mengajar secara kreatif, “ guru/dosen bisa sangat kreatif dalam

               mengembangkan materi dan pendekatan dengan meningkatkan semangat siswa/mahasiswa  dan
               memotivasi belajar mereka. Para guru/dosen juga mengajar prinsip-prinsip kreativitas iaitu: 1)

               mendorong mahasiswa  untuk percaya pada identitas kreatif mereka, 2) mengenalpasti kemampuan
               kreatif  mereka,  dan  mengembangkan  kreativitas  dengan  mengembangkan  beberapa  kapasitas

               umum dan kepekaan kreatif seperti rasa ingin tahu, pengakuan dan menjadi lebih berpengetahuan

               tentang proses kreatif yang membantu pengembangan kreativitas dan memberi kesempatan untuk
               menjadi kreatif.

                 Pengajaran  dan  pembelajaran  proses  kreatif  teori  simplex  Basadur    dalam  menerangkan
               pemikiran kreatif terancang seperti berikut di bawah ini.

               1.  Tahap Problem formulation (memformulasikan masalah)

                    a.  Problem finding (menemukan masalah)
                       Problem formulation  merupakan Langkah awal dalam model pembelajaran ini. Pada fase

                       ini mahasiswa memformulasikan masalah dengan cara mengidentifikasi masalah dan
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24