Page 33 - Warta Bea Cukai Edisi Oktober 2018
P. 33

WAWANCARA



            Dari audiensi yang dilakukan dengan kalangan   menggunakan  fasilitas  Free  Trade Agreement
            dunia usaha sebelum diterapkannya kebijakan   (FTA)  yang  hingga  bulan  September  2018
            tersebut, kalangan  usaha  memahami urgensi   mencapai 30 persen dari total devisa bayar atau
            dikeluarkannya kebijakan pengendalian  impor   naik 2,1 persen dibanding tahun lalu.
            melalui  PPh  22  untuk  memperbaiki  neraca
            perdagangan. Apabila  neraca perdagangan   Strategi  pemerintah  dalam  upayanya
            tidak  segera  membaik,  nilai  tukar  akan  terus   mengendalikan impor, antara lain:
            tertekan,  biaya  produksi  naik,  inflasi  naik,   a. Penggunaan biodiesel (B20) sebagai subtitusi
            daya beli  masyarakat  menurun dan pada    impor (per 1 Sep 2018);
            akhirnya akan merugikan pengusaha  itu   b. Peningkatan   penggunaan   komponen   lokal
            sendiri. Atas dasar pemahaman dalam rangka   (TKDN) pada proyek infrastruktur;
            menyelamatkan kepentingan lebih besar itulah   c.  Kepastian        dan        kemudahan        layanan
            yang membuat para pengusaha  berkomitmen   e-commerce  termasuk  penyesuaian  de
            untuk mendukung kebijakan PPh pasal 22 ini.   minimus barang kiriman;
                                                     d.  Assessment impor barang konsumsi melalui
            Penetapan tarif PPh  impor sebagai instrumen   program sinergi DJP-DJBC.
            pengendalian  impor   dilakukan  dengan
            pertimbangan sifatnya yang tidak final karena   11.Era globalisasi saat ini malah banyak negara
            pada akhir tahun, pajak yang telah dibayarkan   yang membuat kebijakan untuk tarif impor
            dapat dikreditkan kembali kepada pengusaha.    menjadi  nol  persen, kenapa Indonesia  malah
            Di sisi lain, pemerintah juga telah menyiapkan   sebaliknya menaikkan tarif.  Apakah hal ini tidak
            insentif kepada dunia usaha dalam menghadapi   bertentangan ?
            kebijakan tersebut, antara lain :        Kembali  kami   sampaikan  bahwa   yang
            a.Percepatan restitusi;                  mengalami  kenaikan  adalah  PPh  pasal  22.
              Pelayanan  restitusi  yang  sebelumnya  rata-  Urgensinya adalah untuk memperbaiki Neraca
              rata mencapai 10 bulan dipercepat menjadi   Pembayaran. Dengan Neraca Pembayaran yang
              hingga  1  bulan,  bagi  reputable  trader  atau   membaik, akan meningkatkan nilai tukar rupiah
              WP patuh.                              terhadap dollar. Hal tersebut akan menurunkan
             b.Perbaikan pelayanan  di  bidang  perpajakan   inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
              (DJP dan DJBC);                        Hal tersebut merupakan pertimbangan utama
              Perbaikan  layanan  dilakukan  dengan  dalam  menentukan  instrumen  yang akan
              mereformasi sistem perpajakan.         dipilih.  Pemerintah  sangat  berhati-hati  dalam
            c.Level the playing field;               memilih  instrumen untuk menurunkan  impor,
              Tarif PPh  antara DN  dengan impor menjadi   beberapa  hal  yang  menjadikan  PPh  pasal  22
              tidak terlalu lebar.                   sebagai instrumen adalah :
                                                     a. PPh pasal 22 merupakan pajak dalam negeri
            10.Selain   menaikkan   tarif   bea   masuk,   yang dikecualikan dari aturan WTO
            sebenarnya kebijakan  apa  lagi  yang bisa   b.  PPh  pasal  22  dapat  dikreditkan  pada  akhir
            dilakukan pemerintah dalam pengendalian    tahun
            impor ?                                  c.  Telah  diberikan  insentif  seperti  yang  telah
            Sebelumnya  perlu  kami  luruskan  bahwa   disampaikan sebelumnya.
            kebijakan penyesuaian  tarif adalah  pada  tarif
            PPh bukan pada tarif BM. Sedikit kami jelaskan   12. Kalau tujuannya untuk mengendalikan defisit
            bahwa tarif BM mempunyai batas atas, sesuai   neraca perdagangan, mengapa pemerintah
            regulasi  World  Trade  Organization  (WTO).   tidak melakukan kebijakan mendorong ekspor
            Indonesia  adalah  anggota WTO, sehingga   untuk memperoleh devisa ?
            penyesuaian BM mempunyai ruang yang tidak   Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya,
            terlalu  luas  meskipun  bisa  diterapkan.  Tetapi   pemerintah  mengeluarkan berbagai  kebijakan
            dari  segi  efektifitasnya  memiliki  tantangan,   dalam rangka  menyehatkan neraca transaksi
            karena semakin banyaknya importasi  yang   berjalan.  Hal  ini  tidak  hanya  mengendalikan



                                                  Volume 50, Nomor 9, September 2018 - Warta Bea Cukai | 31
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38