Page 38 - Warta Bea Cukai Edisi Oktober 2018
P. 38
SISI PEGAWAI
Walaupun baru berjalan pada awal tahun 2018, Untuk itulah Usman yang dulu lulus seleksi untuk
kegiatan OBC telah mampu memperbaiki/ ditugaskan di awal pembentukan KPU Bea dan
membedah rumah ibadah (Masjid) satu buah Cukai Tanjung Priok pada masa reformasi birokrasi
dan tiga buah rumah dari keluarga yang masuk itu memberanikan diri, berbekal smartphone dia
kategori tidak mampu di daerah pelosok. Dalam mencoba memasukkan proposal kegiatan sosial
program bedah Masjid tersebut bantuan yang OBC ini melalui beberapa grup whatsapp yang dia
diberikan hanya sebatas pembelian bahan dan ikuti di antaranya Grup Bea Cukai PROXIMA, Grup
perlengkapan kebutuhan masjid sedangkan EX Manifester Priok dan Grup Kajian Kantor.
pembangunan diserahkan sepenuhnya kepada
swadaya masyarakat agar nilai-nilai gotong royong “Alhamdulillah respon rekan-rekan, senior, atasan
tetap terpelihara. di Bea Cukai khususnya sangat tinggi. Bahkan tidak
sedikit teman-teman non Muslim ikut memberikan
Namun untuk melakukan bedah rumah donasi. Karena teman-teman yakin dalam rezeki
penduduk yang kurang layak, komunitas OBC yang kita peroleh ada hak orang lain yang harus
terjun langsung memperbaikinya. Mereka secara kita bantu. Dari donasi yang terkumpul kemudian
bersama-sama bergotong royong melakukan disalurkan sesuai dengan program kerja yang
pekerjaan sesuai keahlian dan kemampuan sudah direncanakan,” papar pegawai yang pernah
masing-masing, bahan-bahan yang digunakanpun menjuarai Lomba Stand Up Comedy KPU Tanjung
tidak harus mahal, yang penting layak dan lebih Priok pada tahun 2013 itu.
manusiawi.
Menurut suami Nurfajrin ini sebenarnya untuk
Seiring berjalannya waktu dan setelah berbuat kebaikan tidak perlu menunggu kita harus
beberapa kali OBC melakukan kunjungan ke mapan atau berkecukupan secara materi terlebih
berbagai pelosok desa dan berkomunikasi dengan dulu, yang terpenting kita lakukan dengan senang
penduduk setempat, komunitas ini semakin hati dan ikhlas sesuai kemampuan kita dan jangan
merasakan bagaimana sulitnya kehidupan dan merasa terpaksa.
perekonomian masyarakat di pedesaan. Karena
dana yang dikumpulkan sangat terbatas, sehingga
komunitas ini mengumpulkan barang-barang
bekas apa saja yang layak pakai yang bisa diberikan
kepada yang membutuhkan.
“Kami juga menyalurkan pakaian bekas layak
pakai kepada warga yang betul-betul sangat
membutuhkannya dan menyalurkan buku-buku
bacaan, buku agama, buku pendidikan, pakaian
seragam dan perlengkapan sekolah kepada siswa
yang tidak mampu di pelosok desa,” ujar pegawai
lulusan Prodip I Bea Cukai Angkatan XI itu.
Lebih jauh Usman yang penempatan pertamanya
di KPPBC Tanjung Perak itu, menjelaskan bahwa
kegiatan ini awalnya hanya berbentuk sumbangan
sukarela yang disisihkan dari penghasilan setiap
bulan, namun yang terkumpulkan sangat terbatas.
Hal ini cukup dimaklumi karena anggota komunitas
OBC juga rata-rata masih keluarga muda yang juga
sangat membutuhkan biaya.
36 | Volume 50, Nomor 9, September 2018 - Warta Bea Cukai