Page 37 - Warta Bea Cukai Edisi Oktober 2018
P. 37
SISI PEGAWAI
Saat dihubungi dan sampai bertemu, Usman masih menanyakan, “kenapa saya dipilih menjadi
sisi pegawai ?” Bisa ditebak ungkapan ini menunjukkan kerendahan hati seorang Usman yang
tidak ingin dirinya ditonjolkan, karena menurut dia, masih banyak pegawai Bea Cukai yang
berpengalaman dan layak untuk dimuat di majalah Warta Bea Cukai sebagai panutan bagi
pegawai lainnya.
Memang apa yang diperbuat pria kelahiran Barandasi, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini
bersama teman-teman komunitasnya yang diberi nama OBC (Oemar Bakri Community Maros)
itu mungkin belum seberapa, namun bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berbuat
baik sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Sebagai pegawai Bea dan Cukai yang telah hampir 10 tahun bertugas di daerah Pulau Jawa,
pada September 2014 Usman merasa bersyukur dapat mutasi dan kembali ke kampung
halaman yakni di KPPBC TMP B Makassar, bisa berkumpul dengan keluarga besar dan teman-
teman masa sekolah.
Pembentukan komunitas OBC ini berawal dari reuni alumni satu sekolah Usman di SMA Negeri
2 Maros khususnya angkatan 2003. Mereka yang berkumpul dari berbagai profesi itu tidak
ingin hanya makan dan bercengkerama sambil menghabiskan waktu, tapi ingin berbuat sesuatu
yang bermanfaat terutama untuk membantu sesama yang masih berkekurangan di daerah
kampung halaman.
Usman sendiri merasakan bagaimana sulitnya pada masa-masa sekolah dulu di kampung
halaman, tidak ada penerangan listrik, minimnya informasi dan buku pelajaran, jarak sekolah
yang jauh dan harus ditempuh dengan berjalan kaki. Keadaan ini tentu sangat berbeda bila
dibandingkan dengan nasib teman-teman yang bersekolah di daerah perkotaan.
Untuk itulah alumni yang bergabung dalam OBC itu mencermati kondisi sosial masyarakat di
Kabupaten Maros khususnya yang berada di pelosok-pelosok desa yang tidak semua dapat
dijangkau langsung oleh Pemerintah Daerah baik dari segi pembangunan infrastruktur,
pendidikan, dan sarana ibadah.
Melihat dan mencermati kondisi masyarakat sekitar, kemudian OBC mengambil inisiatif
bekerjasama dengan para dermawan untuk meringankan beban hidup mereka terutama
kebutuhan sandang, kebutuhan pendidikan dan kebutuhan akan tempat ibadah yang layak.
“Saya bekerjasama dengan beberapa alumni SMA Negeri 2 Maros yang tergabung dalam OBC
yang mayoritas adalah guru yang pernah dan masih bertugas di daerah pelosok Kabupaten
Maros. Teman-teman melakukan survei dan mencari informasi serta mengelolanya terkait
kelayakan untuk kita bantu, kebutuhan yang paling urgent yang kita utamakan dengan tetap
mempertimbangkan kemampuan kita,” ujar mantan Ketua Osis SMA Negeri 2 Maros itu.
Volume 50, Nomor 9, September 2018 - Warta Bea Cukai | 35