Page 4 - emodul Teknik Pengendalian Kandungan Air BHP
P. 4

udara terbuka. Sehingga ada kemungkinan  debu, pasir, serangga atau kotoran lain

                  masuk ke bahan.
            (4)   Prosesnya tergantung cuaca. Kalau keadaan cuaca tidak baik, seperti mendung atau

                  hujan,  bahan  yang  dikeringkan  dapat  ditumbuhi  mikroba  sehingga  hasilnya  akhir
                  kualitasnya tidak baik.

            (5)   Penyusutan  bahan  relatif  lebih  banyak,  karena  dimakan  hewan,  tercecer  dan
                  sebagainya.



            b)  Pengeringan Buatan
            Proses  pengeringan  buatan  (dehidrasi)  yaitu  suatu  proses  kehilangan  air  dengan

            menggunakan alat-alat pengering (Hudaya, S., dkk., 1980).
            Pada  proses  pengeringan,  pengaturan  dilakukan  terutama  terhadap  suhu  dan  volume

            udara yang dihembuskan. Kualitas hasilnya akan tergantung dari beberapa faktor, antara
            lain  suhu,  kelembaban  dan  volume  udara  yang  dihembuskan,  tebal  lapisan  bahan  yang

            dikeringkan, dan pengadukan bahan. Pada proses dehidrasi, udara panas  dialirkan atau
            disirkulasikan  dengan  alat  penghembus.  Untuk  menghasilkan  produk  dan  tingkat

            kekeringan tertentu, maka harus dilakukan pengaturan suhu, kelembaban dan kecepatan
            udara pada alat pengering. Pola dan cara kerja alat pengering buatan berbeda- beda dan

            sangat bervariasi, teergantung bahan yang akan dikeringkan.

            Pengeringan  buatan  banyak  dilakukan  di  industri  besar  (bermodal  besar).  Pengeringan
            buatan  kadang  dikombinasikan  dengan  pengeringan  alami,  misalnya  pada  proses

            pengeringan kopra.


            Proses pengeringan buatan mempunyai keuntungan dan kerugiannya juga.
            Keuntungan yang didapat pada proses pengeringan buatan:

            (1)  Suhu dan aliran udara dapat diatur.

            (2)  Kebersihan bahan lebih terjamin.
            (3)  Proses pengeringan dapat dikontrol sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan

                 dapat dikurangi.
            (4)  Tidak memerlukan tempat yang luas.

            (5)  Penyusutan tidak sebesar pada pengeringan alami.


            Kerugian yang mungkin timbul antara lain:

            (1)  Membutuhkan peralatan yang mahal.
            (2)  Membutuhkan bahan bakar, sehingga biaya operasional relative tinggi.

            (3)  Membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian tertentu.


              Alat-Alat Pengering
            Menurut sistem pemanasannya, pengeringan dibagi menjadi:

            a.  Pengeringan  dengan  pemanasan  langsung,  dimana  nyala  bahan  bakar  langsung
                 berhubungan  dengan  bahan  yang  dikeringkan.  Sebagai  bahan  pemanas  dapat

                 digunakan antara lain bahan cair, padat dan gas.
            b.  Pengeringan dengan pemanasan tidak langsung, panas berasal dari bahan bakar tidak


                        T e k n i k   P e n g e n d a l i a n   B a h a n   H a s i l   P e r t a n i a n   –   S M K N   1   N E B E S    Page 3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9