Page 83 - BD - SDM Manajer Buku 2
P. 83
72 Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Manajer
hasil penilaian seorang karyawan. Misalnya, seorang
penyelia memberikan nilai yang rendah kepada karyawan
wanita yang ternyata mampu berprestasi dalam
melaksanakan pekerjaan tertentu yang secara tradisional
dipandang sebagai pekerjaan pria. Atau seseorang yang
meskipun prestasi kerjanya sangat memuaskan, mendapat
penilaian negatif hanya karena karyawan yang
bersangkutan berperilaku yang berbeda dari perilaku
yang dibenarkan oleh kultur dimana penyelia dibesarkan.
f. Pengaruh kesan terakhir. Ketika penilai diharuskan menilai
kinerja karyawan pada masa lampau, kadang-kadang
penilai mempersepsikan dengan tindakan karyawan pada
saat ini yang sebetulnya tidak berhubungan dengan
kinerja masa lampau. Jadi kinerja karyawan dinilai
berdasarkan penampilan karyawan saat sekarang yang
masih diingat oleh penilai.
Penilaian dilaksanakan tidak hanya sekedar untuk
mengetahui kinerja yang lemah, hasil yang baik dan bisa diterima,
juga harus diidentifikasi sehingga dapat dipakai untuk penilaian
lainnya. Untuk itu dalam penilaian kinerja perlu memiliki :
1) Standar kerja
Sistem penilaian memerlukan standar kinerja yang
mencerminkan seberapa jauh keberhasilan sebuah pekerjaan
telah dicapai. Agar efektif, standar perlu berhubungan
dengan hasil yang diinginkan dari tiap pekerjaan. Hal
tersebut dapat diuraikan dari analisis pekerjaan dengan
menganalisis hubungannya dengan kinerja karyawan saat
sekarang. Untuk menjaga akuntabilitas karyawan, harus ada
peraturan-peraturan tertulis dan diberitahukan kepada
karyawan sebelum dilakukan evaluasi. Idealnya, penilaian