Page 20 - Sun Flower Full Naskah
P. 20
dan menemukan uang di jalan, beberapa hari setelah itu saat
Hae-Seol merasakan lapar dan ia menemukan uang di jalan.
Baik atau buruknya peran yang dilakoni Hae-Seol kerap
kali terjadi padanya. Karena alasan itu Hae-Seol tidak aktif lagi
di dunia seni peran, namun ketika pihak kampusnya meminta
Hae-Seol tampil lagi, ia tak dapat menolak.
Saat itu, dalam rangka menyemangati teman seangka-
tan -mahasiswa tingkat akhir, kampus mengadakan pertunju-
kan teater. Hae-Seol mendapat peran utama sebagai mahasiswa
yang berjuang dengan penuh harapan mendapat beasiswa ke
luar negeri.
“Ah! Aku ingin melanjutkan study ke sana. Di Negara
yang bisa kulihat bunga-bunga bermekaran indah saat musim
semi, dan bisa kulihat lelaki tampan yang berlalu lalang,” son-
tak para penonton pun tertawa, terutama teman-teman Hae-Seol
yang tahu bahwa ia tak pernah pacaran barang sekalipun.
Dan kali ini ia dihadapkan pada sesuatu yang tanggu-
ng jawabnya lebih besar dari sebuah peran di teater. Hae-Seol
bingung, ia sungguh tidak menginginkan jika masa lalunya ter-
ulang lagi. Apalagi Hae-Seol sudah membaca keseluruhan nas-
kah yang diberikan Kim Tae-Jin.
“Aku? Cinderella yang tak bisa berdansa? Ouch…”
Hae-Seol menepuk keningnya saat membaca naskah dari Kim
Tae-Jin. “Cinderella apanya? Ini sudah abad millennium,” ko-
mentar Hae-Seol. Ia mengingat lagi halaman per halaman dan
kata-kata yang baru saja diucapkannya; Cinderella di abad mil-
lennium –sederhana, cantik dan tangguh namun tak berpengala-
man dalam cinta.
“Haha… Kim Tae-Jin membidik tepat sasaran,” sahut
So-Ra sambil membuka pintu pagar. Mereka telah sampai di
tempat latihan Taekwondo.
“Tapi di naskahnya juga banyak adegan actionnya So-
Ra. Dan tokoh utama perempuan itu beberapa kali terluka,”
“Hm, filmnya akan digarap dengan judul apa?”
“My Sunshine,”
“Wah, sepertinya keren. Pokoknya kau harus menerima
tawaran itu. Nanti ceritakan lengkapnya ya? Biar kalau terjadi
14

