Page 19 - Sun Flower Full Naskah
P. 19
Taekwondo, masih kusut dalam pikiran Hae-Seol, ia hanya se-
dikit takut. Ingatannya pun melayang ke masa lalu.
Masa remaja adalah masa emas bagi Hae-Seol, ia
mendapat banyak plakat penghargaan salah satunya karena ia
menjuarai teater, seni peran. Namun, pengalaman buruk mera-
suki otak dan kehidupannya. Kala itu, Hae-Seol memerankan
seorang anak sekolah yang gagal mendapat rangking pertama
di kelas dan berikutnya justru Hae-Seol di kehidupan nyata juga
gagal meraih rangking pertama.
Tak hanya itu, Hae-Seol pernah memerankan seorang
gadis yang kehilangan kucing kesayangannya, dan hal itu be-
nar-benar terjadi. Kucing kesayangan Hae-Seol di rumahnya
pun hilang.
“Sudah, jangan menangis. Teruslah berprestasi. Nan-
ti Mama belikan kucing lain ya?” bujuk Mama saat dirinya
menangisi kucing yang hilang entah kemana.
Lalu di kesempatan berikutnya ketika mulai beranjak
dewasa, Hae-Seol tampil lagi dalam sebuah pertunjukan teater,
saat itu ia memerankan gadis tangguh yang mengalahkan pen-
copet namun ia tertabrak saat hendak mengambil dompet yang
tergeletak di jalan. Dan selang beberapa hari setelah itu, Hae-Seol
melihat dua orang lelaki mencopet dompet seorang ibu penjual
kue, naluri Hae-Seol tergerak dan ia pun terlibat perkelahian.
Hae-Seol memang memang menguasai ilmu bela diri, langsung
diajarkan oleh Ayahnya sejak ia masuk sekolah menengah per-
tama.
Pada saat itu, dua orang pencopet yang dihadiahi puku-
lan oleh Hae-Seol pun kabur karena banyak orang yang mulai
berdatangan. Hae-Seol beranjak mengambil dompet dan akan
memberikannya pada ibu penjual kue, namun tiba-tiba sebuah
motor menabraknya. Hae-Seol terkulai lemas, luka robek di tan-
gan kirinya mendapat lima jahitan. Sama persis seperti peran
yang ia lakukan saat pertunjukan teater. Ditabrak motor dan
luka di tangan kiri.
Saat pertama kali mendengar cerita itu dari Hae-Seol,
So-Ra bergidik ngeri. Bahkan hal itu terjadi sangat mendasar
seperti ketika Hae-Seol memerankan seseorang yang kelaparan
13

