Page 24 - Sun Flower Full Naskah
P. 24
Tiga
pa sulitnya menjawab iya atau tidak? Mungkin
sebagian orang akan ringan mengatakannya,
Anamun terkadang juga bergantung pada per-
tanyaan. Seberapa pantas di-iya-kan atau seberapa pantaskah
dijawab tidak? Hae-Seol masih uring-uringan di apartemen,
otaknya berpikir keras tentang jawaban yang harus ia katakan.
“Jika itu baik buatmu, Mama pasti mendukung,” Hae-
Seol masih mengingat percakapan dengan orangtuanya di tele-
pon barusan. Semua orang mendukung, hanya ia yang ragu.
Sebenarnya, keyakinan Hae-Seol untuk menjawab ‘iya’ atas
tawaran Kim Tae-Jin telah bertambah sejak mendengar nama
Kang Ji-Woo dari Ray. “Tapi, bagaimana jika…” Hae-Seol ber-
gumam, pandangannya menerawang ke luar jendela, ia mengin-
gat beberapa kejadian sebentuk misteri yang pernah dialaminya.
“Kang Ji-Woo…” gumam Hae-Seol lagi. Ingatannya
semakin melayang jauh. Ia memang bukan penggemar K-Dra-
ma atau K-Pop, ia juga tak tertarik dengan aktor-aktor tampan
yang banyak digandrungi perempuan, namun Hae-Seol menyu-
kai seorang aktor Korea. Dulu sekali saat ia masih duduk di se-
kolah menengah atas. Ia mengagumi Kang Ji-Woo. Meski tak
terang-terangan mengakui hal itu pada teman-temannya, Hae-
Seol tahu hatinya mengagumi Kang Ji-Woo.
Saat itu Hae-Seol melihat akting Kang Ji-Woo yang
ditontonnya secara tak sengaja, dalam sebuah drama yang di-
tayangkan oleh stasiun televisi swasta di Indonesia. Sejak saat
itulah Hae-Seol mulai mencaritahu beberapa hal mengenai Kang
Ji-Woo. Tetapi, Hae-Seol tak mengikuti perkembangan drama
Kang Ji-Woo karena ia akan cemburu melihat Kang Ji-Woo den-
gan pasangannya di drama.
Dunia perkuliahan dipenuhi dengan gadis remaja yang
18

