Page 27 - Sun Flower Full Naskah
P. 27
Ra. Terusan denim berwarna biru gelap dengan ikat pinggang
kecil dan bunga mawar yang mengelilingi di bagian tepi bawah.
Hae-Seol juga mengenakan cardigan abu-abu selutut sewarna
dengan syal yang melingkar di lehernya. Sementara jilbab cantik
yang menutup wajah oval Hae-Seol juga berwarna biru gelap.
Sentuhan terakhirnya adalah boots dan tas selempang kecil.
“Hae-Seol…” ia menoleh saat So-Ra memanggil, berun-
tung So-Ra mengenakan coat donker selutut dan syal merah,
jadi ada pembeda pada penampilan mereka. Sebab pernah ke-
tika di kampus saat mereka mengenakan baju yang sama, ada
salah seorang teman mereka yang mengira So-Ra adalah Hae-
Seol.
Semalam dalam seminggu, Hae-Seol dan So-Ra memang
sering jalan-jalan. Meski sama indahnya, pesona dunia malam
dan siang memang berbeda. Saat malam hari lampu-lampu di
toko menyala dan berwarna-warni, ada juga lampu-lampu kecil
yang dililitkan di pohon buatan, dan suara deru serta klakson
mobil menjadi pelengkap tersendiri saat menikmati suasana itu.
“So-Ra… bukankah merekaaa?” telunjuk Hae-Seol men-
garah pada dua orang lelaki yang memegang tiket bioskop, So-
Ra mengerutkan kening ketika merasa kenal pada dua orang itu.
Tanpa pikir panjang, Hae-Seol dan So-Ra menghampiri mereka
yang baru saja masuk bioskop.
“Sunbae?”
“Ray?”
Dua tahun Hae-Seol dan So-Ra mengenal Sunbae, se-
mentara baru satu tahun mereka mengenal Ray. Tetapi fakta
bahwa Sunbae dan Ray bersaudara baru diketahui.
“Wah, kalian… Hyung , ini Hae-Seol Nuna dan So-Ra
3
Nuna…” Ray bermaksud mengenalkan tapi mereka justru terta-
wa kecil. Menghadapi kenyataan seperti itu, dunia terasa sedikit
lebih sempit.
“Arassoyo …” lelaki yang dipanggil Hyung menepuk
4
topi Ray hingga menutupi matanya. Hae-Seol yang kemudi-
an bertukar kabar pada mereka baru menyadari fakta kecil
dari nama saja bisa diketahui bahwa mereka bersaudara. Park
3 Sebutan kakak laki-laki bagi laki-laki
4 sudah tahu
21

