Page 28 - Sun Flower Full Naskah
P. 28

Kyung-Soo  adalah nama asli Ray dan seperti  yang  Hae-Seol
          ketahui, orang yang sering dipanggilnya  Sunbae adalah Park
          Kyung-Shin.
                 “Kalau Hyung cerita dia punya adik seperti aku, mu-
          ngkin tidak ada yang percaya,” kata Ray dengan percaya diri
          akan ketampanannya yang melebihi sang kakak. Padahal sekilas
          mereka mirip, hanya saja Park Kyung-Shin tidak suka memakai
          topi dan ia sedikit lebih tinggi dari Ray. Kyung-Shin juga lebih
          pendiam dan bicara seperlunya saja. Wajahnya tenang namun ti-
          dak membosankan. Dan seperti Ray, Kyung-Shin juga memiliki
          senyum yang menawan.
                 “Untung saja  bertemu kalian, Nuna,” Ray tidak ingin
          terlihat menyedihkan karena ke bioskop dengan kakaknya se-
          mentara orang lain berpasangan. Perjuangan Ray memaksa
          Kyung-Shin  juga tidak  mudah, karena  Ray tidak menyerah,
          Kyung-Shin pun luluh dan bersedia menemani Ray ke bioskop.
                 Film action yang ditayangkan menjadi  referensi bagi
          Ray dan Hae-Seol. Dengan popcorn di tangan, Hae-Seol juga
          terlihat serius mengikuti alur film. Saat matanya lelah, ia menge-
          darkan pandangan. Benar kata Ray bahwa bioskop didominasi
          oleh pasangan namun berbeda dengan seseorang yang berjarak
          dua kursi dari Hae-Seol. Ia duduk sendiri, mengenakan hoodie
          berwarna gelap, kacamata hitam dan masker. Tak ada seorang
          pun yang mengenali orang dengan penampilan seperti itu. Na-
          mun pandangan Hae-Seol terhenti di sana.
                 “Kang Ji-Woo…” dalam benak Hae-Seol seperti men-
          genali orang itu. Ah, barangkali hanya perasaannya saja sebab
          setelah  film  selesai  Hae-Seol  tak  melihat  lagi  orang  yang  tadi
          mencuri perhatiannya.
                 Tiba-tiba saja Hae-Seol teringat jawaban seorang teman
          saat selesai pertunjukan teater di kampus dulu, “Jangankan un-
          tuk main film bersama, melihatnya dari dekat saja mungkin kita
          tidak bisa,” Hae-Seol tersenyum, jika yang dilihatnya tadi benar
          Kang Ji-Woo  maka  Hae-Seol  sudah  melihat  Kang Ji-Woo  dari
          dekat. Setidaknya berjarak lebih dekat daripada saat mereka di
          depan café.
                 “Nuna, kalian mau pulang? Biar kami antar.”

                                     22
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33