Page 46 - Sun Flower Full Naskah
P. 46

ka-jika sebab dilihatnya ban depan mobil Ray kempes.
                 “Hyung-nim…” Memanggil Kang Ji-Woo yang berjalan
          ke arah mobilnya. Ray kemudian tertawa sambil menunjuk ban
          mobil yang kempes. Hae-Seol tertunduk malu, sebab baru saja ia
          mengatakan akan pulang bersama Ray namun akhirnya justru ia
          dan Ray yang pulang bersama Kang Ji-Woo.
                 Ray yang duduk di belakang tampak menggunakan ear-
          phone. Hae-Seol semakin bingung dengan apa ia bisa memecah-
          kan keheningan diantara mereka. Bagaimana bisa Kang Ji-Woo
          masih terlihat seperti saat ia seusia Hae-Seol sekarang. Meski
          begitu ia adalah salah satu aktor Korea yang tidak melakukan
          operasi. Ia adalah lelaki terlahir dengan wajah yang membuat
          orang lain iri. Dan Hae-Seol sangat bangga mengetahui hal itu.
          Di usia yang memasuki 32 tahun, Kang Ji-Woo memang menja-
          ga diri dan penampilannya dengan baik.
                 “Mau permen?”
                 “Mau permen?” bisa-bisanya mereka menanyakan per-
          tanyaan yang sama secara bersamaan. Hae-Seol tersenyum salah
          tingkah. Dilihatnya Kang Ji-Woo juga tersenyum, Hae-Seol ti-
          dak salah lihat. Benar, sambil mengemudi dan melihat ke depan,
          Kang Ji-Woo tersenyum. Menyaksikan senyum itu dari samp-
          ing, Hae-Seol benar-benar bahagia. Beruntung Hae-Seol tidak
          langsung menelan permen yang baru dibukanya. Ia bisa sangat
          malu jika itu terjadi. Ini benar-benar seperti mimpi.
                 Salah satu hal kecil yang  diketahui Hae-Seol tentang
          Kang Ji-Woo adalah selalu ada permen di mobil Kang Ji-Woo.
          Saat ia sendirian di mobil, ia bisa menghabiskan beberapa per-
          men sambil bernyanyi-nyanyi kecil pertanda ia tengah bahagia.
          Saat itu Hae-Seol juga membawa permen bukan karena ia tahu
          akan berada satu mobil dengan Kang Ji-Woo, hanya saja ia bisa
          menetralisir gugupnya dengan sebuah permen.
                 “Suka permen rasa apa?” pertanyaan yang tidak terlalu
          penting, namun Hae-Seol memberanikan diri untuk bertanya.
                 “Semua rasa. Bukankah kalau kita lagi bahagia, permen
          rasa apapun akan terasa manis?” jawaban Kang Ji-Woo bukann-
          ya menghilangkan kecanggungan Hae-Seol tapi justru membuat
          degup jantungnya berdetak lebih cepat. Hae-Seol benar-benar

                                     40
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51