Page 43 - Sun Flower Full Naskah
P. 43
Ah Hae-Seol, bangunlah dari mimpi.
***
“Jaga kesehatan ya nak, jangan lupa terus kabari Ayah
dan Mama.” lelaki yang dengan kehebatannya membuat Hae-
Seol seperti seorang putri, cinta pertama seorang anak perem-
puan pada lelaki adalah pada Ayahnya, dan Hae-Seol bahagia
bisa membuat Ayahnya bangga.
“Mama kira setelah wisuda kau akan pulang. Nanti
setelah syuting film selesai kau harus pulang ya? Sebentar juga
tidak apa-apa, yang pasti kejar dan gapailah impianmu.” Hae-
Seol mengantar orangtuanya dan Rian ke bandara. Rindu yang
menggunung terobati dengan pertemuan singkat yang hanya
beberapa hari sebab Rian tidak bisa libur kuliah lebih dari sem-
inggu.
“Mama… bagaimana jika dia ada di antara deretan impi-
anku? Apa aku harus mengejarnya juga? Apa aku harus menggapain-
ya juga?” kata-kata itu Hae-Seol teriakkan dalam hatinya.
“Cinta kamu juga harus diperjuangkan dong, masa
pulang ke Indonesia nanti masih belum ada satu pun lelaki yang
dikenalkan ke Mama dan Ayah” Hae-Seol benar-benar takjub
pada naluri seorang Ibu, masih mendengar sekalipun kata-ka-
tanya hanya terangkai dalam hati. “Iya Mama, nanti Hazel kenal-
kan pada pangeran berkuda putih.” kata Hae-Seol lalu tertawa
kecil. Jam keberangkatan pun tiba, ia akan mulai menampung
tumpukan rindu pada keluarganya.
“Jaga diri Kak Hazel, terima kasih Kak Sarah.” tampak
Rian melambaikan tangan. So-Ra mengelus punggung Hae-Seol
sebagai semangat agar ia kuat menampung rindu. So-Ra juga
senang saat Rian memanggilnya Sarah. Rian memiliki selera hu-
mor yang baik, ia juga sangat bersahabat, sama seperti Hae-Seol.
“Sepertinya, besok hari pertamaku kerja sebagai mana-
jer.” kata Lee So-Ra yang membuat Hae-Seol menggeleng-ge-
lengkan kepala lalu ia tertawa. “Besok kan kau ber-
sama Kyung-Shin Oppa harus mengurus data anak-anak?”
Hae-Seol berhasil membuat So-Ra tersipu malu, “Besok juga
37

